Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2015, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Salah satu sumber gangguan perkembangan pada anak, yakni autisme, bisa ditemukan pada sperma ayahnya. Studi terbaru menemukan kaitan antara DNA dalam sperma dengan pola yang khas atau indikator penyebab autisme.

Memang para ilmuwan sebelumnya telah mengenali spesifik gen yang diketahui memicu autisme, tapi kebanyakan kasus tetap tidak bisa diketahui penyebabnya.

Autisme juga pada umumnya diturunkan, karena kondisi ini biasanya terjadi dalam suatu keluarga.

Dalam riset yang dilakukan tim dari Johns Hopkins University, diamati kemungkinan yang menyebabkan kondisi ini, di luar gen itu sendiri namun yang mengatur aktivitas gen.

"Kami ingin mengetahui apa yang terjadi sebelum seseorang mengalami autisme. Jika perubahan epigenetik diturunkan dari faktor ayah pada anak mereka, kita seharusnya bisa mendeteksinya dalam sperma," kata Profesor Daniele Fallin, salah satu peneliti.

Meneliti sperma bukan hanya lebih mudah dibandingkan sel telur, tetapi juga rentan pada pengaruh lingkungan yang bisa mengubah epigenetik dalam DNA mereka.

Para ilmuwan meneliti epigenetik DNA dari sperma 44 orang pria beranak. Para pria ini merupakan bagian dari studi untuk mengetahui faktor yang berpengaruh pada bayi, sebelum didiagnosis autisme.

Riset tersebut juga melibatkan ibu hamil yang sudah memiliki anak dengan autisme. Para peneliti mengumpulkan informasi dan contoh biologi dari para ibu tersebut, ayah si bayi, dan si bayi setelah lahir.

Di awal kehamilan, contoh sperma dikumpulkan. Setahun setelah bayi lahir, mereka dites untuk mengetahui ada tidaknya gejala awal autisme.

Beberapa pola epigenetik ternyata juga ditemukan pada otak anak yang menderita autisme. Meski demikian, saat ini belum ada tes genetik atau epigenetik yang tersedia untuk mengetahui faktor risiko autisme.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com