KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa anak gemuk berarti sehat dan terlihat lebih menggemaskan. Alasan inilah yang seringkali membuat orangtua ingin anaknya gemuk. Padahal kelebihan berat badan, berefek buruk bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah menyebabkan pubertas dini pada anak.
Anggapan ini nyatanya sudah ada sejak tahun 1997. Hasil studi juga bisa menjadi bukti tentang kebenaran hal ini. Dalam jurnal Trends in Endocrinology and Metabolism, sebuah studi oleh Herman Gidden et al menembukan, bahwa beberapa anak di Amerika Serikat telah mengalami pubertas saat awal masuk SD.
Ternyata, ada hubungan timbal balik antara massa lemak yang berlebih dan pubertas dini. Lemak yang berlebih dalam tubuh seseorang dengan usia pra-pubertas, akan memicu produksi hormon tertentu. Hormon itulah yang kemudian mempercepat pubertas seorang anak.
Selain itu, penambahan bobot yang cepat saat bayi dan konsumsi susu formula juga berhubungan dengan pubertas yang akan datang lebih cepat pada anak. Obesitas yang terjadi di usia dini, nyatanya memiliki konsekuensi yang lebih menakutkan dibandingkan pubertas dini.
Karena itu, jagalah berat badan anak tetap di angka yang ideal. Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa kegemukan pada anak-anak, akan berpengaruh pada kegemukan di usia dewasanya nanti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.