Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2015, 17:45 WIB

KOMPAS.com - Konsumsi antibiotik dapat meningkatkan risiko berkembangnya diabetes tipe 2, menurut hasil penelitian terbaru.

Para peneliti Denmark menemukan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 cenderung minum antibiotik lebih banyak pada tahun-tahun menjelang diagnosis diabetes tipe 2.

“Pasien dengan diabetes tipe 2 terpapar antibiotik berlebihan, jika dibandingkan dengan orang-orang tanpa diabetes,” ujar peneliti Dr. Kristian Hallundbaek Mikkelsen, seorang mahasiswa kedokteran doktoral di Center for Diabetes Research, Gentofte Hospital dan University of Copenhagen.

“Ini terlihat selama 15 tahun sebelum seseorang didiagnosa diabetes tipe 2,” kata Mikkelsen.

Meski para peneliti menemukan adanya kaitan antara penggunaan antibiotik dengan diabetes tipe 2, penting untuk dicatat bahwa para peneliti tidak membuktikan adanya hubungan sebab akibat secara langsung.

Untuk penelitian ini, para ilmuwan menghitung resep antibiotic yang diisi oleh lebih dari 170.000 orang Denmark dengan diabetes tipe 2 dan sekitar 1,3 juta orang dewasa lainnya antara tahun 1995 dan 2012. Para pria dan wanita diidentifikasi dengan menggunakan catatan dari pendaftaran kesehatan nasional.

Orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2 diisi rata-rata 0,8 resep antibiotik per tahun, dibandingkan dengan 0,5 tahun di antara mereka yang tidak menderita diabetes. Semakin banyak resep, semakin besar kemungkinan orang-orang memiliki diabetes tipe 2, para peneliti menemukan.

Orang dengan diabetes tipe 2 tidak membuat cukup hormon insulin, atau insulin tidak bekerja dengan baik untuk membersihkan gula dari dalam darah. Sekitar 29 juta orang Amerika memiliki diabetes tipe 2, yang mana meningkatkan risiko penyakit jantung dan berbagai masalah lainnya.

Studi ini telah dipublikasikan secara online 27 Agustus lalu di Journal of Clinical Endocriniology & Metabolism.

Mereka yang menggunakan antibiotik, terlepas dari apa jenisnya, 50 persen lebih mungkin untuk mendapatkan diagnosis diabetes, jika mereka telah mendapatkan lima atau lebih resep dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkannya atau hanya sekali, kata Mikkelsen. Antibiotik spektrum sempit seperti penisilin V berisiko sedikit lebih tinggi dari antibiotik spektrum luas.

Belum jelas apa yang menyebabkan risiko diabetes lebih tinggi, kata Mikkelsen. “Ada kemungkinan bahwa kondisi berkembang dari waktu ke waktu, risiko infeksi meningkat,  dan perlu antibiotik - sebelum diagnosis diabetes sebenarnya,”  kata Mikkelsen. Atau mungkin adanya infeksi berulang menyebabkan meningkatnya risiko diabetes, atau paparan antibiotik yang meningkatkan peluang terkena diabetes tipe 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau