Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2015, 17:55 WIB

KOMPAS.com - Orang dewasa pada umumnya membutuhkan sekitar 2.000 kalori dalam sehari. Nah, apa yang terjadi saat Anda makan 6.000 kalori setiap hari selama seminggu?

 

Makan berlebihan tentu tidak baik untuk tubuh. Namun tahukah Anda apa yang akan terjadi bila Anda makan secara benar-benar berlebihan? Untuk menjawab pertanyaan itu, para peneliti dari Temple University melakukan sebuah percobaan.

 

Dalam percobaan ini terdapat enam orang lelaki sehat yang diminta makan 6.000 kalori sehari. Mereka hanya boleh makan dan tak boleh melakukan olahraga apapun. Setelah melalui satu minggu yang sangat tidak sehat itu peneliti melakukan pemeriksaan.

 

Secara umum enam laki-laki ini mengalami kenaikan berat badan 3,6 kilogram. Namun hal yang ngeri bukanlah soal berat badan. Semua laki-laki ini masuk kedalam fase metabolisme resistensi insulin dalam waktu dua hari saja. dalam fase resistensi insulin, badan tidak bisa menyerap glukosa lagi. Hormon insulin di badan berhenti bekerja sehingga glukosa akan beredar dalam pembuluh darah. Jika hal ini terus terjadi, orang bisa terkena diabetes.

 

Hal yang mengejutkan bagi para peneliti adalah fase resistensi tersebut. Mereka juga heran mengapa fase itu bisa terjadi begitu cepat padahal makanan yang diberikan tidak mengandung lemak banyak. Pada kehidupan nyata, orang bisa memakan lemak dalam proporsi yang lebih besar.

 

Walaupun hal ini mengerikan, para pakar kesehatan tidak merasa terkejut. Jadi  hasil penelitian ini harusnya menjadi pengingat agar Anda jangan merasa baik-baik saja bila ‘hanya’ makan ribuan kalori selama beberapa hari ‘saja’.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau