KOMPAS.COM - Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah berkah tersendiri bagi yang menjalankan. Namun, pada waktu sama, menjaga tubuh tetap terhidrasi selama puasa juga penting.
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat Mozes Wambrauw Simbiak mengingatkan bahwa dehidrasi bisa berdampak serius bagi kesehatan.
Jika tidak diatasi, lanjut Mozes, kondisi tersebut dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, bahkan gangguan fungsi organ.
“Selama puasa, tubuh kehilangan cairan lebih cepat karena tidak ada asupan air sepanjang hari. Jika tidak diantisipasi, dehidrasi bisa mengganggu aktivitas harian, bahkan menyebabkan pingsan,” ujar Mozes sebagaimana dilansir dari https://pafikotasibolga.org, Kamis (27/3/2025).
Baca juga: Ketua Umum PAFI Imbau Pentingnya Mengontrol Porsi Makan saat Lebaran
Mozes pun menjelaskan pentingnya mengenali gejala awal dehidrasi, seperti rasa haus berlebihan, pusing, dan urine berwarna gelap.
Untuk mencegah dehidrasi, Mozes mengimbau masyarakat mengatur pola minum yang cukup saat sahur dan berbuka.
“Gunakan aturan 2-4-2, yaitu dua gelas saat sahur, empat gelas antara berbuka hingga sebelum tidur, dan dua gelas lagi sebelum sahur,” jelasnya.
Selain itu, konsumsi makanan yang mengandung banyak air juga bisa menjadi solusi. Buah-buahan, seperti semangka, melon, dan timun sangat baik untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Baca juga: Duduk Terlalu Lama Bisa Picu Obesitas hingga Penyakit Jantung, Ini Cara Pencegahan dari PAFI
“Jangan lupakan sayuran seperti selada dan bayam yang juga memiliki kandungan air tinggi,” tambahnya.
Bagi mereka yang sudah merasa tanda-tanda dehidrasi, Mozes menyarankan untuk segera berbuka dengan air putih dan elektrolit alami.
Adapun kelapa muda adalah pilihan yang baik karena mengandung elektrolit yang dapat mengembalikan cairan tubuh dengan cepat.
“Jangan sepelekan dehidrasi karena dampaknya bisa fatal jika tidak ditangani dengan baik,” kata Mozes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.