KOMPAS.com - Rabies merupakan penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat.
Penyakit ini ditularkan melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, rakun, dan kelelawar.
Di berbagai negara termasuk Indonesia, rabies masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Baca juga: Kasus Rabies Meningkat, Kemenkes Terbitkan Surat Edaran Kewaspadaan
Berdasarkan laporan bulanan zoonosis tahun 2024, terdapat 185.359 kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) dengan 122 kematian pada manusia.
Sementara itu, sejak Januari hingga 7 Maret 2025, sudah tercatat 13.453 kasus gigitan HPR dengan 25 kasus kematian akibat rabies.
Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mencatat bahwa rabies menyebabkan puluhan ribu kematian setiap tahun, terutama di Asia dan Afrika. Dari jumlah tersebut, sekitar 40 persen adalah anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Melansir dari Antara, gejala rabies berkembang secara bertahap. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tahapannya agar dapat segera mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Asal-usul Rabies yang Berakibat Fatal
Pada tahap awal, gejala rabies sering kali menyerupai flu, seperti:
Gejala mulai lebih spesifik, terutama di sekitar luka gigitan. Beberapa tanda yang dapat muncul antara lain:
Baca juga: Siapakah Orang Pertama yang Menemukan Vaksin Rabies? Simak Faktanya...
Pada tahap ini, gangguan pada sistem saraf mulai terlihat. Gejala yang dapat terjadi meliputi:
Tahap terakhir ditandai dengan melemahnya otot hingga menyebabkan kelumpuhan. Jika tidak mendapatkan penanganan medis, penderita dapat mengalami:
Baca juga: Kasus Rabies pada Anak di Indonesia Tinggi, Apa Penyebabnya?
Rabies dapat dicegah dengan vaksinasi, baik untuk hewan peliharaan maupun manusia yang berisiko. Jika tergigit hewan yang berpotensi menularkan rabies, segera lakukan langkah berikut:
Dengan penanganan yang cepat dan tepat, risiko rabies dapat diminimalkan. Oleh karena itu, jangan abaikan luka gigitan hewan, terutama dari hewan liar atau hewan yang belum divaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.