Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2015, 15:30 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sebelum serangan migrain terjadi, beberapa orang sangat ingin makan makanan tertentuingin (seperti mengidam)."Biasanya yang diinginkan adalah cokelat," kata Dr Messina.

 

Berdenyut pada satu atau kedua sisi kepala

Berdenyut nyeri adalah tanda klasik migrain. Denyut nyeri yang paling sering dirasakan adalah pada satu sisi kepala. Dalam sebuah survei online, National Headache Foundation menemukan bahwa 50% pasien migrain mengaku selalu berdenyut di salah satu sisi saja, sementara 34% mengaku sering mengalami sakit kepala sebelah tapi tidak selalu.

 

Sakit mata

Sakit mata karena migrain sering terasa di dalam atau belakang bola mata. Banyak orang berpikir, ini karena gangguan penglihatan dan mereka memeriksakan diri ke dokter mata tapi sakit mereka tidak berkurang.

 

Sakit leher

Leher kaku lalu sakit kepala. Itu mungkin tahap awal migrain. Atau bisa juga sebaliknya  sakit kepala dulu lalu sakit di leher, kata Dr Messina. Sakit di leher biasanya terjadi di bagian belakag. Survei online, National Headache Foundation menemukan 38% dari pasien migrain "selalu" memiliki sakit leher dan 31% "sering" memiliki sakit leher.

 

Sering buang air kecil

Ini salah satu dari banyak gejala yang orang alami sebelum migrain. Gejala ini disebut fase prodome migrain, timbul sedikitnya tiap satu jam selama dua hari sebelum serangan sakit kepala.

Sampai saat ini migrain belum ada obatnya karena penyebabnya sendiri belum benar-benar diketahui. Yang kita ketahui hanya pemicunnya yang berbeda-beda pada tiap orang. Modifikasi gaya hidup seperti cukup tidur, olahraga, jauhi stres dan minum cukup air diketahui dapat mengurangi frekuensi migrain.

Obat-obatan pereda nyeri dan analgesik sering digunakan untuk melawan gejala migrain. Tapi, migrain yang kronis sebaiknya ditangani segera oleh dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com