Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar agar Tak Gampang Dibohongi dalam Festival Bohong Indonesia

Kompas.com - 29/10/2015, 12:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa dari Anda yang pernah berbohong ataupun dibohongi? Dalam kehidupan sehari-hari, rasanya semua manusia pernah mengalami hal itu.

Kebohongan ternyata bisa diketahui karena ada tanda-tanda yang bisa dipelajari.

Pakar grafologi, Deborah Dewi, mengungkapkan, kebohongan seseorang bisa dideteksi, salah satunya melalui tulisan.

"Kejujuran, kebohongan seseorang bisa kita ketahui melalui hasil analisis tulisan tangan orang tersebut. Misalnya, apakah karakter aslinya selaras dengan karakter yang dia tampilkan?" kata Deborah dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/10/2015).

Baca juga: Terungkap Identitas Penumpang Alphard Putih Saat Insiden Patwal Tendang Pemotor di Puncak

Kebohongan juga bisa dideteksi dengan ilmu deteksi kebohongan yang meliputi analisis ekspresi wajah, gerakan tubuh, hingga melakukan interogasi.

Pakar deteksi kebohongan, Handoko Gani, mengatakan, deteksi kebohongan tak hanya diterapkan untuk mengungkap kebenaran kasus kejahatan, tetapi juga bisa digunakan untuk mengetahui kebohongan yang dilakukan anak, calon pekerja, asisten rumah tangga, dan soal kesetiaan.

Untuk kali pertama, Deborah dan Handoko akan berkolaborasi dalam Festival Bohong Indonesia (FBI) 2015 yang akan digelar pada 7-21 November 2015 di Pusat Perfilman H Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta, serta di Conclave Wijaya.  

Ada lima topik yang akan dibahas, yaitu "Kesetiaan", "Rekrutmen Start-up", "Teamwork", "Ngantor versus Usaha Sendiri", serta "Anak dan Asisten Rumah Tangga". Menurut mereka, FBI merupakan wadah belajar agar seseorang tidak mudah dibohongi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kapolri: "One Way" Nasional Berlaku Saat Kepadatan di Atas 8.000 Kendaraan Per Jam
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau