Pakar grafologi, Deborah Dewi, mengungkapkan, kebohongan seseorang bisa dideteksi, salah satunya melalui tulisan.
"Kejujuran, kebohongan seseorang bisa kita ketahui melalui hasil analisis tulisan tangan orang tersebut. Misalnya, apakah karakter aslinya selaras dengan karakter yang dia tampilkan?" kata Deborah dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Kebohongan juga bisa dideteksi dengan ilmu deteksi kebohongan yang meliputi analisis ekspresi wajah, gerakan tubuh, hingga melakukan interogasi.
Pakar deteksi kebohongan, Handoko Gani, mengatakan, deteksi kebohongan tak hanya diterapkan untuk mengungkap kebenaran kasus kejahatan, tetapi juga bisa digunakan untuk mengetahui kebohongan yang dilakukan anak, calon pekerja, asisten rumah tangga, dan soal kesetiaan.
Untuk kali pertama, Deborah dan Handoko akan berkolaborasi dalam Festival Bohong Indonesia (FBI) 2015 yang akan digelar pada 7-21 November 2015 di Pusat Perfilman H Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta, serta di Conclave Wijaya.
Ada lima topik yang akan dibahas, yaitu "Kesetiaan", "Rekrutmen Start-up", "Teamwork", "Ngantor versus Usaha Sendiri", serta "Anak dan Asisten Rumah Tangga". Menurut mereka, FBI merupakan wadah belajar agar seseorang tidak mudah dibohongi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.