Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Captagon, Pil yang Bikin Militan ISIS Jadi "Tentara Super"

Kompas.com - 27/11/2015, 11:42 WIB
KOMPAS.com — Belakangan ini beredar kabar bahwa militan ISIS menggunakan obat ilegal yang disebut Captagon. Pil tersebut konon bisa membuat orang biasa menjadi "tentara super".

Captagon sebenarnya adalah kombinasi dua obat, yaitu theophylline dan amphetamin. Kombinasi tersebut bersifat tidak aktif di tubuh, tetapi saat tubuh memecahnya menjadi dua komponen, masing-masing komponen itu akan aktif.

Theophlylline mirip dengan kafein, tetapi memiliki efek membuat saluran napas terbuka, dan terkadang dipakai untuk mengatasi orang yang mengalami gangguan asma.

Sebaliknya dengan amphetamin, yaitu kandungan psikoaktif utama dalam Captagon. "Amphetamin akan membuat segalanya menjadi lebih cepat," kata Richard Rawson dari UCLA Integrated Substance Abuse Program.

Amphetamin akan menghasilkan perasaan senang dan meningkatkan kewaspadaan, serta menurunkan rasa ingin makan dan tidur.

"Captagon, yang memiliki nama generik fenethylline, sebenarnya tergolong ringan dalam dunia amphetamin dan obat yang mirip amphetamin," kata Rawson.

Carl Hart, profesor psikiatri dan psikologi, juga mengatakan bahwa Captagon lebih ringan daripada obat Adderall. Keduanya dipakai untuk mengatasi orang dengan gangguan perilaku.

Captagon sudah dipakai sejak tahun 1960 sampai 1970-an untuk mengatasi orang dengan gangguan konsentrasi. "Memang tidak ada efek samping seperti stimulan lain, tetapi manfaatnya juga tidak banyak dan lama-kelamaan tidak dipakai," kata Rawson.

Obat tersebut selama beberapa waktu lebih populer di Timur Tengah. "Kecanduan obat itu telah menjadi masalah di Arab Saudi selama beberapa dekade," katanya.

BBC ISIS diduga mendapatkan dan menerbitkan data di internet, sebagian besar terkait pejabat pertahanan AS.
Efek fisik

Seperti halnya saat kita mengonsumsi amphetamin, minum pil Captagon juga akan meningkatkan tekanan darah, detak jantung, dan kewaspadaan.

Efek lainnya sama dengan zat amphetamin lainnya. Orang yang mengonsumsinya akan merasa lebih berenergi, lebih agresif, dan sanggup bekerja lebih lama.

Pada dosis yang rendah, efek negatifnya juga sedikit. "Selama dosisnya diatur rendah, mungkin sama saja dengan saat kita mengonsumsi kafein," ujar Rawson.

Tetapi, ketika obat ini dipakai pada dosis tinggi, efek negatif amphetamin langsung muncul. Orang tersebut akan sulit tidur dan makan. Gangguan kesehatan pun muncul, walau itu merupakan akibat dari tidak makan dan tidur.

"Pada dosis tinggi, obat ini bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, stroke, psikosis, dan kekerasan," kata Hart.

Walau Captagon dikabarkan bisa membuat seseorang merasa tidak sakit, tetapi hal itu dibantah oleh Rawson. "Obat ini bukanlah antinyeri ajaib," katanya.

Ia menjelaskan, ketidakmampuan merasakan sakit merupakan efek samping dari stimulan yang kuat. "Saat kita sangat terstimulasi dan sangat fokus, kita cenderung tidak bereaksi pada sakit," katanya.

Captagon juga tidak mungkin membuat seseorang menjadi tentara super. "Percayalah, kalau obat ini bisa membuat seseorang jadi tentara super, maka tentara Amerika sudah memakainya," kata Rawson.

Meski begitu, ada kemungkinan orang yang memakai obat ini akan merasa dirinya memiliki kemampuan lebih. Namun, menurut Rawson, biasanya dialami oleh orang yang tidak mempunyai pengalaman dengan obat lain.

"Jika seseorang pernah memakai obat atau bahkan minum alkohol, maka saat minum Captagon ia akan merasa efeknya jauh lebih lemah," katanya.

Mengenai militan ISIS, Rawson menduga obat yang dipakai bukanlah Captagon. "Sejauh yang saya tahu, tidak ada yang memproduksi obat itu. Kecurigaan saya adalah amphetamin yang dijual dengan nama Captagon," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com