3. Memiliki berat badan ideal adalah pilihan pribadi masing-masing orang.
Orang dengan berat badan normal kadang-kadang merasa jumawa dan mengatakan bahwa kegemukan muncul sebagai akibat dari kombinasi kerakusan dan kemalasan. Kemudian, muncul banyak saran dari orang yang katanya ahli, agar orang yang obesitas makan lebih sedikit dan berolahraga lebih banyak.
Banyak orang yang sudah menjalani program olahraga, tidak mengalami penurunan berat badan sebesar yang diharapkan. Mungkin ini disebabkan oleh penurunan aktivitas fisik di bidang yang lain.
Misalnya, langsung bermalas-malasan di sofa setelah menjalani 30 menit menjalani sesi latihan atau berjalan kaki. Atau, rasa lapar meningkat setelah olahraga, sehingga mendorong mereka makan lebih banyak untuk mengimbangi kalori yang dikeluarkan saat berolahraga.
Mengurangi makan dengan menghitung kalori? Sayangnya, meski dengan bantuan aplikasi penghitung kalori sekalipun, masih banyak orang cenderung sangat meremehkan berapa banyak makanan yang mereka konsumsi setiap hari.
Asupan kalori mereka cenderung berfluktuasi, bahkan bisa berbeda 1.000 kalori dari satu hari ke hari berikutnya. Inilah yang banyak orang lakukan ketika diet untuk menurunkan berat badan: memotong jumlah asupan kalori habis-habisan seperti orang kalap.
Anda harus tahu, ketika ini terjadi, tubuh Anda justru akan berontak dengan cara meningkatkan nafsu makan, karena tubuh Anda kelaparan.
Mengurangi kalori dan berolahraga adalah teori dasar yang bagus, tapi ada banyak hal lain yang perlu diperhatikan tentang bagaimana caranya mengurangi kalori secara sehat (tentu saja bukan dengan mengurangi 1.000 kalori sekaligus dalam satu hari).
Menghakimi orang obesitas sebagai kelompok orang malas juga bukan solusi. Mereka bisa saja terdorong untuk menjadi sangat keras dalam berolahraga, mungkin melebihi kapasitas yang dianjurkan, dan hasilnya lagi-lagi membuat tubuh kelaparan, lalu kembalimencari kompensasi ke makanan. Doronglah mereka yang obesitas untuk aktif secara fisik, tanpa perlu Anda hakimi.