Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/02/2016, 10:11 WIB
Lily Turangan

Penulis

Tapi, mikrosefalus jauh lebih tidak dapat diprediksi. Walau kondisi mikrosefalus bisa terdeteksi sebelum kelahiran, dokter sering tidak bisa mengatakan komnplikasi kesehatan apa, selain risiko besar keterbelakangan mental, yang akan diderita anak mikrosefalus. Tentunya, apa yang dialami oleh anak tersebut akan berpengaruh langsung ke keluarganya.

"Beberapa anak dengan malformasi otak berat nampaknya relatif tidak terpengaruh," kata Dr Hannah M. Tully, seorang ahli saraf di Rumah Sakit Anak Seattle yang mengkhususkan diri mendalami bidang malformasi otak.

"Namun orang lain dengan masalah struktural yang relatif lebih kecil, mungkin memiliki cacat yang mendalam."

Setidaknya ada 10 persen bayi dengan mikrosefalus tidak memngalami defisit mental. Anak-anak ini memiliki "intelektual dan perkembangan yang normal"," kata Dr. Constantine A. Stratakis, ahli genetika pediatrik dan direktur ilmiah di Institut Nasional Kesehatan Anak dan Pembangunan Manusia di Bethesda.

"Tetapi anak mikrosefalus, akan sulit mendapatkan tingkat kecerdasan yang normal."

Di Brasil, aborsi hanya diizinkan dalam kasus perkosaan atau anensefalus atau ketika kehidupan ibu berada dalam bahaya karena kehamilannya.

Sampai saat ini, anggota parlemen konservatif semakin intensif mencari cara agar aturan aborsi tidak diperlonggar, bahkan diperketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com