Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Masalah Kesehatan yang Memalukan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 09/06/2016, 21:23 WIB
Lily Turangan

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Ada jenis gangguan kesehatan yang tidak atau kurang menimbulkan rasa sakit, namun sangat mengganggu atau memalukan. Apalagi jika diketahui oleh orang lain. Inilah empat jenis gangguan kesehatan yang bisa membuat Anda enggan ketika mengingat atau membicarakannya.

 

1. Kulit kaki kering dan mengelupas
Kulit kaki kering dan mengelupas memang tak sedap dipandang. Hal ini menunjukkan, bahwa Anda memiliki kondisi yang dikenal sebagai defisiensi empedu.

Setiap hari, hati Anda menghasilkan sekitar satu liter empedu, emulsifier yang membantu menyerap dan memecah lemak dan membantu detoksifikasi dan mengangkut limbah dari tubuh Anda.

Jika cairan empedu menjadi padat atau menebal dapat menyebabkan kulit kaki kering mengelupas.

Apa yang harus dilakukan: Suplemen pengganti garam empedu dapat membantu. Carilah suplemen yang mengandung empedu sapi, vitamin A, B, dan C, kolin, lesitin, taurin dan betaine. Juga, makan makanan seperti lemon dan air, bit, teh akar dandelion.

 

2. Vagina berbau tak sedap
Alasan paling umum bau vagina adalah bakteri vaginosis. Bakteri vaginosis disebabkan oleh ketidakseimbangan bakteri dalam vagina.

Bau tak sedap pada vagina juga bisa disebabkan oleh penggunaan antibiotik, kebersihan pribadi yang diabaikan, mencuci vagina berlebihan atau douching, sehingga tingkat pH di dalam vagina terganggu.

Penyakit menular seksual seperti trikomoniasis dan gonore kadang-kadang juga dapat menimbulkan bau.

Apa yang harus dilakukan: Buatlah janji dengan dokter Anda untuk menentukan penyebab bau. Jika itu bakteri vaginosis, dokter mungkin akan meresepkan gel antibiotik vagina atau antibiotik oral.

 

3. Rambut menipis dan rontok
Androgenetic alopecia, atau pola kebotakan laki-laki yang terjadi pada perempuan adalah salah satu penyebab paling umum rambut rontok parah.

Salah satu penyebab Androgenetic alopecia adalah Hashimoto Tiroiditis, penyakit autoimun yang memengaruhi sekitar 14 juta orang dan tujuh kali lebih umum pada wanita dibandingkan pada pria, menurut American Association of Clinical Endocrinologists.

Hashimoto Tiroiditis adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid serta kelenjar adrenal, jalur pencernaan dan hati.

Rambut rontok juga bisa terjadi karena kelebihan produksi testosteron, khususnya jenis yang disebut dihidrotestosteron (DHT).

DHT menghasilkan enzim yang dikenal sebagai alpha reductase-5 dan ketika testosteron sudah hadir di folikel rambut, bergabung dengan alpha reductase, DHT akan dapat menyusutkan folikel rambut.

Apa yang harus dilakukan: Tes darah dapat menentukan kadar hormon Anda. Kebanyakan dokter medis konvensional mempertimbangkan tingkat thyroid-stimulating hormone (TSH) antara 0,5 dan 5,0 sebagai angka normal, namun 0,3 dan 3,0 sebenarnya sudah optimal, kata Labbe.

Dokter Anda juga harus menguji kadar T3 dan T4, hormon seks, kortisol, dan tingkat neurotransmitter dan tes thyroxine-binding globulin and thyroid peroxidase antibody.

Meskipun minoxidil dan steroid obat dapat membantu mengatasi rambut rontok, dan obat-obatan tiroid dapat diresepkan oleh dokter, perubahan pola makan dan suplemen dapat membantu juga misalnya biotin, B6, DHEA, asam lemak esensial, zat besi dan asam amino lisin, l-arginin, glutathione, seng dan selenium.

 

4. Oral thrush
Oral thrush adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih jamur candida albicans di mulut. Ini menyebabkan lesi putih di luar dan langit-langit mulut, lidah, pipi dan tenggorokan bisa terasa gatal atau terbakar.

Apa yang harus dilakukan: Temui dokter Anda. Dokter dapat meresepkan krim anti-jamur, atau salep untuk mengobati sariawan oral.

Menjaga kebersihan mulut yang baik adalah kunci menghindari oral thrush. Sikat gigi Anda dua kali sehari dan periksakan kesehatan oral rutin enam bulan sekali ke dokter gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau