Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2016, 20:11 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Penelitian menemukan, bayi yang dilahirkan lewat operasi Caesar ternyata cenderung mengalami obesitas di masa anak-anak. Peningkatan risiko masih berlangsung sampai dewasa. Demikian kata peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health.

Peneliti senior Jorge Chavarro, associate profesor nutrisi dan epidemiologi mengatakan, "Persalinan Caesar tak diragukan memang diperlukan dan merupakan prosedur penyelamat nyawa dalam banyak kasus."

"Tetapi, persalinan ini juga memiliki risiko bagi ibu dan bayinya. Penemuan kami membuktikan bahwa risiko obesitas pada anak merupakan faktor lain yang perlu dipertimbangkan," katanya.

Peneliti memeriksa data 16 tahun lebih dari 22.000 orang dewasa dalam studi Growing Up Today. Penemuan mereka itu diterbitkan di Jama Paediatrics.

Hasil penelitian itu membuktikan, bayi yang dilahirkan secara Caesar 64 persen cenderung mengalami obesitas dibandingkan yang dilahirkan secara normal.

"Penemuan kami membuktikan perbedaan dramatis pada risiko obesitas antara yang dilahirkan secara Caesar dan yang dilahirkan lewat vagina. Hal ini memberikan bukti meyakinkan kaitan antara kelahiran Caesar dan obesitas kanak-kanak itu memang nyata," kata Prof. Chavarro.

Dr Daghni Rajasingam dari the Royal College of Obstetricians and Gynaecologists mengatakan,"Studi ini menarik karena membuktikan kelahiran Caesar berhubungan dengan obesitas anak-anak setelah memperhitungkan indeks massa tubuh ibu, kebiasaan merokok sebelum hamil, dan penyakit medis yang sebelumnya pernah ada seperti gestational diabetes.

Namun, studi ini tidak memasukkan data mengapa operasi Caesar dibutuhkan atau detil lain mengenai persalinan.

"Saat ini di Inggris, angka kelahiran operasi Caesar 26,2 persen. Angka ini meningkat perlahan selama sepuluh tahun dan dapat dijelaskan oleh sejumlah faktor yang membuat proses kelahiran jadi lebih sulit seperti usia ibu yang lebih tua dan ibu yang lebih gemuk," katanya.

"Kita harus ingat bahwa dalam sejumlah kasus, operasi Caesar darurat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi," tambahnya.

Dibutuhkan riset lebih jauh untuk mengklarifikasi mekanisme yang menyebabkan asosiasi ini. Diharapkan, dokter dapat memastikan ibu hamil mendapatkan informasi mengenai risiko dan manfaat operasi Caesar, juga alternatif lain yang bisa diambil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau