Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/09/2016, 18:57 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

KOMPAS.com - Spons dapur memang sebagai alat pembersih piring dan gelas kotor, tapi spons juga perlu rutin dibersihkan, agar tak jadi sarang bakteri dan timbulkan penyakit.

Spons cuci piring sering terendam dalam air setelah menyeka sisa makanan di piring kotor, talenan yang digunakan untuk memotong daging mentah, ataupun gelas lengket karena minuman bergula. Bila tak dibilas dengan baik setiap hari, spons berisiko menjadi sarang bakteri penyebab diare.

Jadi seberapa sering seharusnya kita mengganti spons cuci piring dengan yang baru?

Menurut studi yang dilakukan Good Housekeeping Insitute, spons dapur merupakan salah satu tempat paling kotor di rumah Anda setelah toilet, menyimpan lebih dari 10 juta bakteri per inci persegi.

Sehingga, spons harus dicuci seminggu sekali menggunakan detergen, atau menggantinya setiap dua minggu sekali. Dan tetap harus dibilas dengan baik setiap hari setelah digunakan untuk membilas peralatan dapur yang kotor.

Untuk membunuh bakteri, Anda dapat mencuci spons dengan cara direndam seminggu sekali dalam larutan pemutih dan tinggalkan di wastafel semalaman.

Namun selain merendam mingguan, Anda juga harus membilasnya secara menyeluruh setiap hari. Setelah setiap penggunaan, penting untuk membilas busa dan pada suhu tinggi (di atas 60 ° C), kemudian dibiarkan kering, jangan direndam terus. Bila tidak, spons akan mulai berbau, dan itu tandanya bakteri telah tumbuh puluhan kali lipat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau