Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes

Kompas.com - Diperbarui 10/11/2022, 13:17 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang cukup berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

Di tahun 2018, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 21.135.591 jiwa.

Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat, mengingat tidak semua penderita diabetes menyadari gejala yang dialaminya.

Baca juga: 12 Obat yang Mengakibatkan Gula Darah Tinggi pada Pasien Diabetes

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 2016 juga menggolongkan diabetes sebagai salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia.

Melihat betapa mengeringtannya penyakit ini, bagaimana cara kita mengantisipasinya?

Salah satu cara untuk mengatasi diabetes adalah dengan menerapkan pola makan sehat demi mengontrol gula darah.

Pentingnya pola makan sehat

Jika kita telah menderita diabetes atau pradiabetes, dokter biasanya akan merekomendasikan kita menemui ahli gizi untuk membantu mengembangkan pola makan sehat.

Pola makan sehat ini bertujuan untuk membantu mengontrol gula darah (glukosa), mengelola berat badan, dan mengendalikan faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan lemak darah tinggi.

Ketika kita mengonsumsi kalori dan lemak ekstra, tubuh akan mengalami peningkatan gula darah.

Jika hal ini tidak dicegah, tentunya dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan saraf, ginjal dan jantung.

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Konsumsi Makanan Manis?

Oleh karena itu, penderita diabetes harus benar-benar memperhatikan apa yang dikonsumsinya untuk menghindari lonjakan gula darah.

Makanan yang harus dihindari penderita diabetes

Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Oleh karena itu, para penderita diabetes haru benar-benar memperhatikan pola makan agar risiko tersebut bisa diminimalisir.

1. Lemak trans

Lemak trans dapat meningkatkan peradangan, resistensi insulin, peningkatan lemak perut dan penyakit jantung.

Jenis lemak ini bisa ditemukan dalam makanan seperti margarin, selai kacang, olesan, krim dan makan malam beku.

2. Natrium

Natrium memang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur keseimbangan cairan di tubuh kita dan membantu memaksimalkan fungsi otot.

Riset 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism membuktikan, penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi natrium berlebihan berisiko besar mengalami penyakit kardiovaskuler.

Baca juga: Pantang Diabaikan, Ini Penyebab Angka Diabetes Meningkat Menurut Ahli

Bahkan, risikonya dua kali lipat lebih tinggi dari mereka yang mengonsumsi natrium dalam jumlah rendah.

Menruut Mayo clinic, sebaiknya kita mengonsumsi natrium kurang dari 2.300 miligram per harinya.

3. Kolesterol

Menurut American Diabetes Association,kadar kolesterol juga ikut melonjak ketika gula darah dan tekanan darah tinggi.

Gula darah, tekanan darah serta kolesterol tinggi ini adalah faktor risiko untuk terkena diabetes dan penyakit jantung.

Oleh karena itu, sebaiknya kita menghindari makanan yang tinggi kolesterol.

Makanan yang kaya akan kolesterol antara lain produk susu tinggi lemak dan protein hewani tinggi lemak, kuning telur, dan hati.
Usahakan agar kita tidak lebih dari 200 miligram kolesterol sehari.

4. Lemak jenuh

Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol darah yang memicu peningkatran risiko penyakit jantung.

Padahal, penderita diabetes berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Oleh karena itu, kita harus membatasi konsumsi lemak jenuh agar meminimalisir risiko terkena serangan jantung atau stroke.

Baca juga: Mengapa Penderita Diabetes Sering Merasa Kelelahan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau