Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Panas atau Es, Mana Lebih Baik untuk Kesehatan?

Kompas.com - 28/12/2019, 19:30 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber Bustle

KOMPAS.com - Minum kopi atau ngopi kini tak sekadar menjadi gaya hidup. Namun, sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang.

Saat bersantai, orang jamak memilih ngopi di kedai kopi sambil berkumpul dengan kerabat atau teman.

Tapi tak jarang kopi juga bisa dinikmati sendiri, terutama sebagai teman kerja dan menyelesaikan tugas.

Melansir Bustle, kopi punya banyak manfaat saat diseduh dengan suhu air yang tepat.

Konsimsi kopi ini secara umum dapat mengurangi risiko depresi, risiko diabetes, sampai meningkatkan kinerja otak.

Studi yang dipublikasikan di JAMA pada 2018 lalu, bahkan mengungkapkan ngopi bisa bikin umur lebih panjang.

Dalam memilih kopi, orang biasanya punya selera masing-masing. Hal itu bisa juga dipengaruhi oleh cuaca dan suasana hati yang sedang dirasakan.

Ada orang yang lebih doyan es americano atau cold brew nan segar. Namun, ada juga yang lebih memilih latte hangat.

Perbedaan pilihan itu sah-sah saja. Kita tak usah galau dalam menentukan mau minum kopi panas atau dingin.

Baca juga: Minum Kopi Bisa Menyebabkan Dehidrasi, Benarkah?

Pasalnya, masing-masing punya manfaat bagi kesehatan apalagi disajikan tanpa tambahan susu atau gula berlebih.

Berikut ini beberapa manfaat dari minum kopi panas maupun dingin bagi kesehatan:

Kopi panas

1. Lebih kaya antioksidan

Riset di Scientific Report pada 2018 menyebut, ada perbedaan kimia antara minuman kopi panas dan cold brew.

Minuman kopi panas lebih kaya antioksidan ketimbang cold brew.

Kandungan antioksidan dalam secangkir kopi panas dapat menurunkan risiko kanker, penyakit jantung, penyakit hati, dan diabetes.

2. Memperbaiki suasana hati

Menegak segelas kopi di pagi hari dapat membuat pikiran lebih positif.

Studi yang diterbitkan di Journal Science (miring) pada 2009 lalu mengungkapkan,
memegang secangkir kopi panas di pagi hari terbukti dapat membuat kepribadian seserang bisa menjadi lebih hangat.

Baca juga: Bisnis Kopi Masih Menjanjikan di 2020

Dalam sebuah riset, peneliti mengamati perilaku dua grup.

Grup yang memegang gelas berisi kopi panas lebih murah hati, peduli, dan hangat, ketimbang kelompok yang memegang es kopi.

Kelompok pemegang gelas kopi panas juga cenderung memberikan hadiah untuk temannya atau orang lain daripada untuk diri sendiri.

Kopi dingin

1. Memperbaiki gangguan tidur

Banyak orang menolak ngopi karena tidak tahan dengan efek kafeinnya yang tinggi.

Cold brew dapat menjadi jalan tengah buat yang ingin ngopi tapi tak ingin khawatir soal kafein tinggi.

Melansir dari Nature, kandungan kafein dalam cold brew sebanyak 40 miligram per 100 gram penyajian.

Seduhan kopi biasa, kandungan kafeinnya sebanyak 60 miligram per 100 gram penyajian.

Mengonsumsi kopi yang punya kandungan kafein lebih rendah dapat memperbaiki gangguan tidur, menyeimbangkan hormon untuk perempuan, dan menurunkan tekanan darah.

2. Cegah serangan jantung

Es kopi mengandung kafein, magnesium, trigonelin, dan phenolic,

Zat tersebut berguna untuk menyeimbangkan tekanan darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan tekanan darah.

Peneliti dari University of Colorado menemukan fakta, orang yang ngopi sepekan sekali, baik dingin maupun panas, risiko terkena serangan jantung turun sampai tujuh persen.

Secara umum, minum kopi dalam jumlah ideal bermanfaat bagi tubuh. Minuman kopi panas maupun dingin sama-sama punya manfaat untuk kesehatan.

Baca juga: Riset Sebut Kopi Susu Kekinian Disukai 60% Milenial di Tahun 2019

Namun, perlu diingat, lebih baik ngopi tanpa gula dan susu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau