KOMPAS.com - Banyak orang mungkin pernah mengeluh susah tidur pada malam hari. Saat naik ke ranjang, mata sulit terpejam.
Padahal aktivitas seharian di luar rumah sudah cukup banyak menyita energi. Namun, begitu malam tiba, mata ternyata sukar diajak kompromi.
Alhasil, kondisi tersebut membuat badan terasa tidak nyaman.
Melansir Kompas.com (25/3/3029), insomnia dan gangguan tidur serius yang membuat pernapasan kadang berhenti saat tidur (sleep apnea) berisiko dapat meningkatkan potensi penyakit.
Gangguan tidur dalam jangka panjang berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, depresi, dan penyakit jantung.
Riset juga menyebut, sleep apnea dan gangguan tidur dapat menyebabkan alzheimer atau demensia.
Alzheimer merupakan penyakit otak yang dapat menurunkan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap.
Sedangkan demensia adalah penyakit yang dapat menurunkan daya ingat dan cara berpikir seseorang.
Baca juga: Kesepian Bisa Jadi Penyebab Sulit Tidur di Malam Hari
Mengingat pentingnya istirahat pada malam hari, meningkatkan kualitas tidur penting bagi kesehatan.
Melansir Health Line, berikut cara mudah mengatasi susah tidur pada malam hari:
Tubuh kita memiliki jam biologis atau ritme sirkadian untuk memberi kode tubuh kapan harus bangun, tidur, dan lain-lain.
Kecukupan paparan sinar matahari atau cahaya terang pada siang hari diketahui dapat menjaga siklus alami itu tetap sehat.
Pasokan sinar dan cahaya cukup di siang hari bisa menurunkan hormon melatonin. Dengan demikian, kita pun bisa merasa lebih rileks.
Tubuh juga jadi berenergi pada siang hari sehingga pada malam hari jadi gampang beristirahat.
Blue light atau sinar biru merupakan spektrum sinar tertentu yang dipancarkan telepon pintar, laptop, tablet, televisi, hingga lampu.