Anak sulung sempat menjadi pusat perhatian sebelum saudaranya lahir.
Praktis, perhatian orang tua yang tercurah menjadi bonus misalkan sering dibacakan buku, mendapat gizi baik, dll.
Riset menunjukkan, anak sulung cenderung berprestasi, punya IQ tinggi, dan mendapat kesempatan yang belum sempat dicicipi saudaranya.
Namun, anak pertama biasanya cenderung ambisius dan takut gagal.
Akibatnya, anak sulung cenderung kaku atau tidak fleksibel. Mereka juga enggan meninggalkan zona nyaman.
Selain itu, anak sulung kerap dibebani tanggung jawab di rumah.
Beban itu bisa memacu stres lantaran anak pertama punya kecenderungan menjadi sempurna.
2. Anak tengah
Anak di antara sulung dan bungsu biasanya tipe manut. Karena secara alami mereka acapkali disuruh berkompromi.
Anak tengah pernah menjadi "kesayangan" di rumah, sampai adiknya hadir.
Ini dapat membuat anak tengah beranggapan orang tua tidak peduli seperti dulu. Dan mereka tidak berharga.
Mereka pun jadi lebih nyaman dengan orang di luar rumah. Anak tengah berada di posisi paling sulit sehingga butuh perhatian agar tidak "tersesat".
3. Anak bungsu
Anak terakhir biasanya bukan yang terkuat atau terpintar di keluarga.
Namun mereka punya cara mendapatkan perhatian dan tak perlu usaha ekstra untuk menjadi sorotan.
Anak terakhir biasanya juga bersemangat dan berpikiran lebih terbuka.
Karena relatif diberi kelongaran untuk aturan, anak bontot atau bungsu biasanya jadi lebih manja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.