KOMPAS.com - Dorongan pada wanita untuk tetap berhubungan seks saat hamil merupakan hal yang wajar.
Namun, beberapa dari mereka mungkin ragu untuk melakukannya.
Para ibu hamil ini khawatir aktivitas seksual yang dilakukannya dapat mempengaruhi keselamatan janin.
Sebagian ibu hamil mungkin akan bertanya apakah bisa berhubungan badan saat hamil 2 bulan?
Menanggapi keraguan itu, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, M.Kes, menyebut wanita sah-sah saja berhubungan seks saat hamil.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?
Namun, dia merekomendasikan wanita hamil tak berhubungan dulu saat usia kandungan masih 2 bulan.
Pasalnya, usia kehamilan 2 bulan termasuk dalam trimester awal kehamilan.
Di mana, usia kehamilan ini masih dalam tahap perkembangan awal baik janin maupun plasenta (ari-ari).
Dokter yang akrab siapa Andy ini menerangkan perkembangan plasenta baru sempurna ketika usia kehamilan sudah 16 minggu.
Dengan kata lain, menurut dia, usia kehamilan di bawah 3 bulan termasuk masa rawan untuk terjadinya gangguan perkembangan janin maupun plasenta.
Sementara, berhubungan badan diketahui bisa memicu terjadinya kontraksi pada rahim yang dapat mengakibatkan gangguan implantasi embrio.
"Kantung kehamilan berserta embrio dan plasentanya dapat terlepas saat terjadi kontraksi pada rahim," jelas Andy saat diwawancara Kompas.com, Selasa (7/12/2020).
Apabila terjadi gangguan tersebut, ibu hamil biasanya akan mengalami gejala berupa keluarnya flek atau perdarahan dari vagina.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Bentuk Perut Ibu Hamil Tentukan Jenis Kelamin Janin?
"Jika kantung kehamilan beserta embrio dan plasenta terlepas sebagian maupun seluruhnya, ini dapat terjadi abortus," jelas Andy.
Andy menyarankan lebih baik ibu hamil melakukan hubungan intim di atas usia kehamilan 16 minggu.