Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Psikosomatis, Penyakit Fisik yang Disebabkan Pikiran

Kompas.com - 10/01/2020, 19:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Dalam teknik pengobatan ini, dokter dan pasien memiliki interaksi tentang status mental dan gaya hidup yang dialami pasien.

Interaksi ini membantu terapis untuk menganalisis penyakit mental tertentu yang diderita pasien, untuk menyediakan terapi yang tepat.

Baca juga: Gangguan Lambung Kronis? Mungkin Psikosomatik!

2. Psikoanalisis

Terapi ini digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan kecemasan. Ini adalah proses panjang yang melibatkan dua hingga lima sesi per minggu selama beberapa tahun.

Dalam sesi terapi ini, dokter atau terapis akan membuat catatan tentang kenangan masa kecil pasien dan mimpi yang memiliki andil dalam kondisi mental pasien.

3. Terapi perilaku kognitif

Terapi ini berfokus pada pemeriksaan pikiran dan keyakinan pasien yang memengaruhi kondisi mentalnya.

Cara ini membantu untuk mengatasi perasaan pasien yang menyebabkan perubahan dalam perilakunya utnuk mengatasi situasi negatif seperti depresi, kemarahan, fobia, sakit kronis, dan sebagainya.

4. Terapi Electroconvulsive (ECT)

Terapi ini biasanya diterapkan pada pasien dengan depresi berat dan kondisi mental lainnya.

Sesi terapi melibatkan transisi arus listrik yang stabil melalui otak,untuk memicu aktivitasnya untuk meredakan gejala penyakit mental.

ECT diberikan untuk jangka waktu satu bulan dengan interval tertentu. Terapi ini diklaim lebih aman dan lebih efektif dibandingkan pengobatan menggunakan obat-obatan.

5. Hipnoterapi

Terapi ini menggunakan hipnosis atau rangsangan bawah sadar seseorang agar mudah diarahkan untuk memahami keadaan pikiran pasien.

Hipnoterapi digunakan untuk mengobati gangguan terkait stres seperti insomnia dan kondisi lainnya, eksim, dan sebagainya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com