Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anda Ingin Hidup Sehat? Jangan Lewatkan Berbuat Baik

Kompas.com - 11/01/2020, 11:11 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Di keseharian, kita acapkali dipertemukan dengan orang yang berbuat baik untuk orang lain.

Seperti saat kita menyeberang di jalanan ramai. Ada saja pengemudi yang menghentikan kendaraannya untuk memberikan kesempatan kita melintas.

Atau, ketika naik kereta dan kendaraan umum lainnya. Begitu melihat orang berusia lanjut dan perempuan hamil, sejumlah orang dengan legawa memberikan jatah kursinya.

Demikian juga di media sosial. Berulang kali seruan "Twitter Do Your Magic" atau ajakan meminta tolong di platform microblogging, mendapat respons positif dari netizen.

Baca juga: Studi Buktikan Bersyukur Lebih Manjur Sembuhkan Sakit Dibanding Obat

Manfaat berbuat baik

Kebaikan membuat orang yang berbuat baik, yang diberi, atau yang melihat, hatinya sama-sama terasa hangat.

Melansir Mayo Clinic, ternyata di balik fenomena kebaikan membuat hati terasa senang ini ada penjelasan ilmiahnya.

Riset membuktikan, berbuat baik bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Dengan berbuat baik, otak jadi fokus untuk berlaku welas asih.

Hal itu dapat membuat suasana hati atau mood baik terjaga sepanjang hari.

Bukti ilmiah berbuat baik dapat menunjang hidup sehat lainnya sudah ada sejak akhir 1970-an silam.

Baca juga: Berbuat Baik dan Tetap Aktif, Ini Berbagai Resep Umur Panjang...

Dr. Kelli Harding menuliskan hasil risetnya dalam buku The Rabbit Effect: Live Longer, Happier, and Healthier with the Groundbreaking Science of Kindness.

Peneliti pada waktu itu mengujinya dengan memberikan makanan berlemak tinggi kepada kelinci.

Kelinci tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Ada yang hanya diberi makan. Ada juga yang diberi makan, dibelai, dan diajak berbincang.

Dari riset, kedua perlakuan tersebut punya efek kentara, terutama pada kesehatan jantung.

"Tak cuma buat hewan, efek berbuat baik ini juga berdampak pada manusia," kata Dr. Kelli Harding, seperti dilansir Today.

Asisten profesor psikiatri klinis di Columbia University Irving Medical Center, New York, AS ini menjelaskan, orang yang punya pengalaman dengan kebaikan dan penuh kasih cenderung lebih sehat.

"Obat-obatan hanya berkontribusi 10-20 persen pada kesehatan. Sisanya, terkait gen dan apa yang terjadi di luar perawatan medis," ujar Harding.

Selain itu, dari sisi psikologis, stres juga buruk bagi sistem daya tahan tubuh.

"Berbuat baik dapat meredakan stres," imbuh Harding.

Menurutnya, kebaikan juga melahirkan koneksi positif dengan orang sekitar.

Studi menunjukkan, hal itu dapat mengurangi peradangan di tubuh seseorang. Seperti diketahui, peradangan merupakan biang beberapa penyakit.

Baca juga: Studi Ungkap Wanita Lebih Rentan Idap Penyakit Jantung, Kok Bisa?

Tips berbuat baik

Untuk mendapatkan hidup sehat, Anda bisa berbuat baik atau diberi kebaikan dari orang lain.

Harding membagikan beberapa kiat sederhana berbuat baik. Berikut beberapa di antaranya:

1. Lakukan dari hal kecil

Sedikit-sedikit lama kelamaan menjadi bukit juga berlaku untuk kebaikan.

Tak perlu menunggu momentum khusus untuk berbuat baik. Kita bisa melakukannya dari hal kecil.

Misalkan, saat memesan secangkir kopi di kedai, berbincanglah dengan barista lalu tanya kabarnya.

Saat berada di antrean panjang, berikan jatah antrean untuk orang lain yang terlihat sedang terburu-buru.

Kendati sekilas terlihat sepele, kebaikan kecil tersebut bisa menjaga suasana hati tetap positif sepanjang hari.

2. Hindari pemikiran negatif

Merawat diri sendiri itu penting, termasuk menjaga diri dari pikiran negatif.

Agar pikiran kita tetap positif, coba cari hobi atau kegiatan yang menarik minat.

Bisa lewat kursus, kelas, atau mengambil jenjang pendidikan lebih tinggi.

3. Sambangi orang lain

Pikirkan orang yang sedang kesepian, atau kemungkinan sedang mengalami hari-hari yang berat.

Tawarkan diri Anda untuk menemani. Barangkali, tidak semua tawaran akan diterima.

Tapi, tetap berikan dengan ikhlas dan rasakan dampak positifnya untuk diri sendiri dan orang lain.

4. Kenali sekeliling

Jangan bergaul dengan yang itu-itu saja. Sekali-kali, jajal kenalan dengan teman di luar lingkar pertemanan atau keseharian kita.

Dengan beragam jalinan pertemanan, kita bisa jadi banyak belajar sebagai manusia.

Saat berjejaring tersebut, hindari bergosip. Tapi, tunjukkan kebaikan orang-orang sekitar kita.

Baca juga: Bukan Sekadar Sentuhan Fisik, Ini 4 Manfaat Kesehatan dari Berpelukan

5. Jangan pelit berbagi pelukan

Berpelukan terbukti berdampak positif bagi kesehatan.

Berikan pelukan tulus bagi orang-orang sekitar dan yang membutuhkan.

6. Pikirkan kebaikan orang untuk kita

Kita bisa berlatih bersyukur saat memikirkan kebaikan orang lain untuk kita.

Jangan berhenti sampai di situ. Balas kebaikan orang yang telah berbuat baik pada kita.

7. Hindari berasumsi

Saat ada orang yang berbuat tidak baik kepada kita, jangan berasumsi apa pun.

Biasanya, orang yang menyakiti orang lain atau berbuat tidak baik, dipicu sesuatu atau punya trauma tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau