KOMPAS.com - Diet intermittent fasting atau puasa berjeda tengah naik daun beberapa waktu terakhir.
Diet ini utamanya mengatur jam makan dan puasa. Tidak ada pantangan makan dan minuman saat jam makan tiba.
Begitu puasa, orang yang menjalani diet ini masih diperbolehkan minum air, kopi, teh, atau asupan yang minim kalori.
Beberapa orang tertarik menjajal intermittent fasting karena tertarik iming-iming diet ini bisa melangsingkan tubuh, mencegah penyakit jantung, sampai diabetes.
Kepopuleran diet ini makin melambung setelah selebritas seperti Jennifer Aniston, Hugh Jackman, sampai Nicole Kidman turut menekuni intermittent fasting.
Baca juga: Sehat Itu Mudah, 4 Jurus Jitu Atur Pola Makan
Sedikit menengok ke belakang, diet ini bukan barang baru. Melansir Women's Health, intermittent fasting mengemuka sejak 2012 lalu
Kala itu jurnalis BBC, Michael Mosley, memperkenalkan diet puasa berjeda lewat acara televisi Eat Fast, Live Longer, disusul buku The Fast Diet.
Setelah itu, beberapa buku dan penelitian bergantian membahas efektivitas diet ini untuk melangsingkan tubuh dan berdampak untuk kesehatan.
Kendati sekilas terdengar sederhana dan menjanjikan, ahli gizi Amanda Baker Lemein, RD, menegaskan diet ini tidak cocok untuk semua orang.
Orang yang memiliki kebiasaan mengemil, punya kendala makan tidak teratur, ibu hamil, atau punya masalah kesehatan, tidak disarankan menjajal intermittent fasting.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.