Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bak Kisah Nadya dan Nabila, Bayi Kembar Berisiko Besar Lahir Prematur

Kompas.com - 14/01/2020, 18:00 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Umumnya, kantong ketuban akan pecah selama persalinan. Namun, di beberapa kasus termasuk kehamilan kembar, ketuban pecah lebih awal.

Kondisi tersebut, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi jika bayi tidak segera dilahirkan.

"Untuk bayi kembar, air ketuban juga jadi tambah banyak. Ibu hamil perlu mewaspadai infeksi," katanya.

Bima menyebutkan salah satu masalah kesehatan yang kerap disepelekan ibu hamil bayi kembar adalah infeksi saluran kencing.

Beberapa ibu hamil bayi kembar biasanya sulit buang air saat kondisi perutnya sudah semakin membesar.

"Mereka jadi kerap menahan buang air kecil. Ini bisa jadi infeksi saluran kencing. Kalau dibiarkan, infeksi bisa menyeberang ke air ketuban karena itu satu area," ujarnya.

Baca juga: PPCM, Penyakit Misterius yang Ancam Ibu Hamil dan Ibu Baru Melahirkan

Antisipasi ibu hamil bayi kembar

Untuk meminimalkan dampak kesehatan ibu dan bayi pada kehamilan kembar, ibu hamil perlu rutin memeriksakan kondisi kesehatannya.

Bima juga menyarankan ibu hamil untuk memperhatikan asupan dengan menjaga pola makan bergizi dan seimbang.

Selain itu, ibu hamil juga direkomendasikan mengonsumsi suplemen tambahan seperti asam folat, kalsium, vitamin D, sampai asam amino.

"Intinya, ibu hamil bayi kembar harus lebih waspada," kata Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau