Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Era Boba dan Mukbang, Pemenuhan Gizi Seimbang Milenial Kian Menantang

Kompas.com - 25/01/2020, 12:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

"Banyak bertebaran katering sehat. Tapi diam-diam pakai deep fried menunya. Sayurnya diguyur mayones. Kadang, biar pelanggan senang dikasih puding (manis)," katanya.

Menurut Tan, budaya makan asal kenyang tanpa mempertimbangkan gizi tersebut dapat berdampak buruk untuk jangka panjang.

Baca juga: Anak Susah Makan Bikin Gizi Buruk, Atasi dengan 7 Cara Berikut

Pasalnya, Indonesia memasuki masa bonus demografi pada 2030.

Jumlah penduduk usia produktif (antara 15-64 tahun), termasuk milenial, diproyeksikan sebesar 64 persen dari total penduduk.

"Usia produktif kalau sehat bisa mendongkrak negara dari middle income trap naik menjadi negara maju. Tapi kalau kesehatan amburadul, habis sudah," ujar Tan.

Untuk itu, Tan menyarankan berbagai pihak mulai sadar pentingnya gizi sehat dan seimbang.

Kampanye pentingnya gizi baru sebatas membangun kesadaran publik.

Dibutuhkan tahapan perubahan perilaku agar pemenuhan gizi sehat dan seimbang menjadi kultur dalam masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau