Hal itu lah yang membuat bawang putih punya manfaat atau efek biologis kuat.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Apakah Lemon Bisa Menurunkan Kolesterol?
1. Potensial sebagai antibiotik alami
Senyawa diallyl sulfide dalam bawang putih disebut lebih efektif melawan bakteri ketimbang sejumlah antibiotik di pasaran.
Menurut riset yang terbit di Journal of Antimicrobial Chemotherapy, senyawa dalam antibiotik dapat memerangi bakteri jenis Campylobacter.
Bakteri ini merupakan salah satu penyebab paling umum infeksi usus.
Baca juga: Bukan Sekadar Sentuhan Fisik, Ini 4 Manfaat Kesehatan dari Berpelukan
2. Melindungi jantung
Kandungan diallyl trisulfide dalam bawang putih juga dapat membantu melindungi jantung selama operasi dan setelah serangan jantung.
Simpulan itu dihasilkan sejumlah ahli dari Emory University School of Medicine, yang telah meneliti tikus di laboratorium.
Tim menemukan fakta, tikus yang menerima diallyl sulfide setelah serangan jantung, risiko kerusakan jantungnya 61 persen lebih rendah dibandingkan tikus tanpa senyawa itu.
Studi lain, yang diterbitkan di Journal of Agriculture and Food Chemistry, para ahli menemukan minyak bawang putih dapat membantu melindungi pasien diabetes dari kardiomiopati.
Kardiomiopati adalah penyakit kronis yang membuat otot jantung menebal, membesar, atau kaku. Penyakit ini jamak dialami penderita diabetes.
Namun, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan objek manusia untuk mengonfirmasi hasil dua penelitian tersebut.
3. Meningkatkan daya tahan tubuh
Suplemen bawang putih dikenal sebagai cara alami meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Studi menyebut, konsumsi ekstrak bawang putih dengan dosis 2,56 gram per hari dapat mengurangi rentang waktu pilek, masuk angin, atau flu sebesar 61 persen.