Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Virus Corona Tak Bisa Hidup di Atas Suhu 23 derajat Celsius?

Kompas.com - 31/01/2020, 15:32 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Pria itu disebut tidak pernah ke pasar (sumber awal tempat wabah virus Corona merebak).

Pasien tersebut dinyatakan positif terinfeksi virus corona Wuhan dan telah mendapatkan perawatan medis. Kondisinya mulai membaik sejak 27 Januari 2020.

Baca juga: Cara Pakai Hand Sanitizer untuk Cegah Penularan Infeksi Virus Corona

Sementara istrinya yang ikut terbang dari Wuhan, dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan gejala terinfeksi penyakit tersebut.

Namun, pria tersebut ternyata menularkan virus corona Wuhan kepada putranya berusia 27 tahun.

Putra pria penderita yang terinfeksi virus corona ini tinggal di Long An, jaraknya sekitar 40 kilometer dari Ho Chi Minh City.

Dia tidak pernah berpergian ke negara yang terjangkit wabah 2019-nCoV.

Akan tetapi, pada 17 Januari 2020, dia bertemu ayahnya di pusat kota Vietnam dan berbagi kamar tidur ber-AC selama tiga hari.

Pada 20 Januari 2020, putra pria penderita yang terinfeksi virus Corona ini mengalami batuk, demam, dan muntah.

Dengan kata lain, masa inkubasi penyakitnya sejak virusnya masuk diperkirakan terjadi tidak lebih dari tiga hari.

Baca juga: Cara Pakai Masker untuk Cegah Penularan Infeksi Virus Corona

Sejak dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, kondisi pria berusia 27 tahun ini sudah stabil pada 23 Januari 2020

Sebelum jatuh sakit, keluarga ini telah berpergian ke empat kota di Vietnam dengan pesawat, kereta api, dan taksi.

Mereka juga melakukan kontak fisik dengan 28 orang lainnya. Namun, belum ada laporan infeksi virus Corona susulan dari daftar tersebut.

Penularan virus corona Wuhan di keluarga asal Vietnam ini ditandai sebagai penularan virus antarmanusia di luar China.

Simpulan terlalu dini

Sebelumnya, Prof Amin Soebandrio selaku Direktur Eijkman Institute for Molecular Biology juga menyampaikan belum ada kajian ilmiah yang membuktikan virus corona baru tidak berkembang di negara tropis.

“Ini virus baru, kita belum punya data dan kajian yang lengkap. Sejauh ini baru terdapat suspek, tapi belum ada yang divonis sakit (karena virus corona),” tutur Prof Amin seperti dilansir Kompas.com, Selasa (28/1/2020).

Menurut Prof Amin, hipotesis mengenai virus corona yang sulit menyebar di Indonesia, masih terlalu dini untuk diketahui.

“Saya rasa terlalu dini untuk mengetahui hal tersebut. Belum ada bukti ilmiahnya,” lanjut Prof Amin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau