3. Kurang olahraga
Asupan kalori yang lebih banyak daripada kalori yang terbakar tentu menyebabkan kenaikan berat badan.
Nah, kurang berolahraga akan menyebabkan penumpukan kalori yang disimpan dalam bentuk lemak oleh tubuh, khususnya lemak di area perut.
4. Stres
Hormon steroid yang dikenal sebagai kortisol membantu tubuh mengendalikan dan mengatasi stres.
Ketika seseorang berada dalam situasi berbahaya atau tekanan tinggi, tubuh melepaskan kortisol yang berdampak pada metabolisme.
Baca juga: Riset Buktikan Perut Buncit Bikin Fungsi Otak Terganggu, Kok Bisa?
Saat stres melanda, banyak orang melampiaskannya dengan mengonsumsi makanan terlalu banyak.
Sementara itu, kelebihan hormon kortisol menyebabkan kelebihan kalori tetap berada di sekitar perut dan area lain dari tubuh untuk digunakan sebagai cadangan energi.
5. Genetika
Ada beberapa bukti bahwa gen seseorang dapat berperan dalam menentukan apakah mereka menjadi gemuk atau tidak.
Menurut para ahli, gen dapat memengaruhi perilaku, metabolisme, dan risiko terkena penyakit terkait obesitas. Demikian pula, faktor lingkungan dan perilaku juga berperan dalam kenaikan berat badan.
6. Pola tidur yang buruk
Riset dalam Journal of Clinical Sleep Medicine membuktikan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penemumpukan lemak perut.
Selain itu, kurang tidur dapat berpotensi menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat.
7. Merokok