KOMPAS.com - Tak hanya menganggu penampilan, perut buncit ternyata bisa mempengaruhi fungsi otak kita.
Hal tersebut telah terbukti lewat riset yang dilakukan di Inggris dengan menganalisis 9.600 orang dengan berat badan berlebih.
Dari riset tersebut terungkap bahwa orang dengan berat badan berlebih memiliki volume materi abu-abu di otak yang lebih rendah daripada orang dengan berat badan normal.
Materi abu-abu mengandung sebagian besar sel-sel saraf otak. Penelitian sebelumnya telah membuktikan penyusutan materi abu-abu dapat meningkatkan risiko demensia.
Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit
Sayangnya, peneliti tidak bisa menemukan alasan mengapa obesitas menyebabkan volume materi abu-abu di otak menyusut.
"Karena kami hanya mengukur volume materi abu-abu pada satu kesempatan, sulit untuk menafsirkan apakah perbedaan itu bermakna secara klinis," kata Mark Hamer, seorang profesor di Universitas Loughborough di Leicestershire, Inggris, yang memimpin riset tersebut.
Melansir laman Healthline, pendiri The Alzheimer’s Drug Discovery Foundation, Howard Fillit, mengatakan bahwa lemak perut lebih berperan besar dalam menyebabkan penyusutan volume materi abu-abu di otak daripada indeks massa tubuh.
Menurutnya, lemak di perut dapat menyebabkan peradangan yang meningkatkan risiko gangguan kognitif.
Selain itu, para ahli juga menyimpulkan bahwa rasio pinggang dan panggul adalah cara terbaik untuk mengukur tingkat obesitas keseluruhan daripada indeks massa tubuh, terutama pada orang berusia tua yang telah kehilangan massa otot karena penuaan.
"Indeks massa tubuh dalah indikator obesitas sentral yang kurang dapat diandalkan," ucap Fillit.
Baca juga: Cukup 10 Menit, 5 Gerakan Olahraga Usir Perut Buncit Tanpa Sit-up
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.