Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kerokan Bisa Sembuhkan Masuk Angin?

Kompas.com - 24/02/2020, 13:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Daftar Isi
Buka

KOMPAS.com - Istilah masuk angin kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa penyebab yang jelas.

Untuk menyembuhkan gejala tersebut, banyak orang salah satunya kerap mengambil langkah pengobatan dengan kerokan.

Di mana, mereka akan meminta bantuan kepada orang lain untuk lebih dulu menggosokkan balsam atau minyak rempah sebelum kemudian menggoreskan uang logam ke bagian punggung dan dada hingga meninggalkan bekas berwarna kemerahan.

Baca juga: Ini Cara Bedakan Masuk Angin dengan Serangan Jantung

Banyak orang meyakini, bekas goresan berwarna merah tersebut adalah tanda adanya angin di dalam ke tubuh.

Semakin merah atau terlihat lebih hitam tanda tersebut, maka dipercaya kian banyak pula angin yang masuk ke dalam tubuh.

Orang-orang menganggap kerokan dapat melebarkan pembuluh darah tepi (vasodilatasi) sehingga aliran darah ke jaringan menjadi lebih baik dan penderita akan merasa badannya agak lebih enak.

Sementara, ada juga yang berpandangan, ketika orang yang dikerok sudah bersendawa, artinya angin telah berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh dan sebentar lagi badan akan kembali bugar.

Entah sejak kapan istilah masuk angin beredar di masyarakat. Namun, sudah jelas bahwa diagnosis masuk angin tidak dikenal dalam dunia kedokteran modern.

Fakta kerokan

Melansir Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala, Tanda dan Mitos) karya Dr. dr. Umar Zein, DTM & H., Sp.PD., KPTI., FINASIM dan dr. Emir El Newi, Sp.M., garis-haris merah yang muncul di tubuh setelah kerokan bukanlah pertanda angin keluar.

Baca juga: Menimbang Manfaat dan Mudharat Kerokan, Mana yang Lebih Banyak?

Bekas goresan berwarna merah itu melainkan dampak dari pecagnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.

Jadi, tidak mengherankan jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin bisa saja kembali menyerang seseorang.

Orang sehat pun apabila dikerok, akan meninggalkan jejak merah yang sama. Tapi, jarang kan ada orang sehat yang dikerok?

Rasa tidak enak badan atau pegal otot yang hilang setelah kerokan bisa dibilang hanya kamuflase.

Pasalnya, kerokan akan menciptakan rasa sakit baru yang dapat menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau "terlupakan".

Baca juga: Bagaimana Serangan Jantung yang Bisa Sebabkan Kematian?

Dalam buku Kontroversi 101 Mitos Kesehatan (2012) karya dr. Florentina R. Wahjuni, juga dijelaskan bahwa kerokan tidak membantu menyembuhkan masuk angin.

Bekas merah yang dihasilkan setelah kerokan bukanlah pertanda bahwa anginnya telah keluar. Hal itu melainkan adalah dampak dari pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada di kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Jangan Tunggu Harus Operasi, Ini Cara Mengobati Pengapuran Lutut Sejak Dini
Health
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Kylian Mbappe Sakit Dilarikan ke RS karena Gangguan Lambung Gastroenteritis, Penyakit Apa Itu?
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau