KOMPAS.com - Banyak orang mungkin sudah mengetahui berbagai risiko kesehatan yang bisa muncul jika terlalu sering mengonsumsi gorengan.
Namun karena berbagai alasan, seperti rasanya yang gurih dan harganya yang murah, sejumlah orang akhirnya sulit meninggalkan hidangan tersebut.
Aneka gorengan yang ada di pasaran padahal biasanya dibuat dengan menggunakan minyak jenuh yang telah dipakai lebih dari tiga kali.
Baca juga: Waspada, Riset ungkap Makan Gorengan Bisa Picu Kematian Dini
Wujud gorengan yang dimaksud dalam hal ini, yakni bakwan, tempe goreng, tahu goreng, pisang goreng, singkong goreng, jamur goreng, dan termasuk ayam goreng.
Konsumsi makanan itu dalam jumlah berlebih atau terus-menerus besar kemungkinan dapat meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit pada seseorang, sepeti obesitas, penyakit jantung koroner (PJK), hingga stroke.
Sebuah studi telah menunjukkan bahwa ada hubungan antara peningkatan asupan lemak jenuh dengan kejadian PJK.
Makanan sumber asam lemak jenuh juga ditengarahi berhubungan dengan kejadian penyakit jantung dan peningkatan low-density lipoprotein cholesterol (LDL) atau lemak jahat tubuh.
Bahkan, asupan lemak jenuh berlebih juga berisiko meningkatkan kejadian kanker.
Pada dasarnya, cara membuat gorengan yang sehat dan aman bisa dilakukan dengan hanya mengurangi atau mengganti bahan-bahan dalam proses penggorengan yang bisa merugikan kesehatan tubuh.
Baca juga: 8 Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Hanya dari Makanan
Untuk lebih jelasnya, Buku Enak Sih Tapi... (2014) karya Desty Ervira Puspaningtyas, S.Gz, memberikan 4 tips membuat gorengan yang sehat dan aman itu.
Berikut resepnya:
1. Perhatikan suhu
Gunakan minyak dan suhu yang tepat saat membuat gorengan.
Hal ini bertujuan untuk menurunkan senyawa berbahata dari gorengan tersebut.
Suhu minyak yang direkomendasikan untuk menggoreng, yakni tidak boleh lebih dari 180 derajat celsius.
2. Pakai minyak sayur
Gunakanlah minyak sayur seperti minyak kelapa atau mintak kelapa sawit karena mengandung lebih sedikit lemak jenuh.
3. Pilah bahan makanan yang digoreng
Hindari bahan makanan yang banyak menyerap minyak, seperti jamur.
Usahakan juga untuk Anda selalu menggunakan minyak sesuai keperluan agar tidak banyak yang tersisa di makanan.
Baca juga: Benarkah Telur Ayam Kampung Lebih Sehat daripada Telur Ayam Ras?
4. Tiriskan sebelum dimakan
Gorenglah bahan makanan sesuai dengan kebutuhan.
Setelah digoreng, makanan tersebut hendaknya ditiriskan lebih dulu sebelum disajikan.
Dalam meniriskan gorengan, Anda bisa menggunakan tisu khusus penyerap minyak pada makanan.
Jangan juga biarkan gorengan berada di udara terbuka lebih dari 2 jam karena minyak akan terserap di makanan.
Melansir Buku Diet Keseimbangan (2017) oleh Suhana, gorengan disebut kurang cocok dimakan oleh mereka yang tidak ingin memiliki berat badan berlebih.
Hal itu dikarenakan kandungan lemak dan kalori pada gorengan tergolong tinggi.
Seperti diketahui, gorengan dibuat dengan cara digoreng dengan minyak.
Padahal di dalam minyak sendiri terdapat 13,6 lemak murni dan 177 kalori.
Baca juga: Direbus atau Digoreng, Mana Cara Masak Telur yang Lebih Sehat?
Jadi terbayang kan berapa asupan kalori yang masuk ke tubuh setelah makan gorengan?
Seseorang tidak lain akan bertambah gemuk jika terlalu banyak atau keseringan makan makanan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.