Dengan menggunakan alat khusus, cairan yang telah bercampur dengan lendir serviks lantas diperiksa di bawah mikroskop.
Baca juga: Benarkah Makan Tomat Bisa Cegah Penyakit Kanker?
Berbeda dengan metode konvensional, cara ini diyakini bermanfaat untuk meminimalkan kerusakan sel yang dialami.
Selain itu, dapat juga menyingkirkan sel jamur, darah, dan unsur lainnya yang ikut terambil ke dalam sampel.
Namun, kekurangan metode ini adalah tarifnya cukup mahal sehingga lebih jarang digunakan dibanding metode konvensional.
Melansir buku Cegah dan Deteksi Kanker Serviks (2010) karya Dra. Hartati Nurwijaya, dkk., penyebab utama timbulnya kanker serviks adalah infeksi virus Human papillomavirus (HPV) risiko tinggi atau HPV onkogenik yang mengandung protein penyebab terjadinya kanker (onkoprotein).
Ada 20 tipe HPV yang telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker serviks, tetapi paling banyak (70 persen) disebabkan oleh tipe 16 dan 18.
HPV pada umumnya ditularkan melalui hubungan seks (90 persen) dan non hubungan seks (10 persen).
Hubungan seks yang tidak aman, terutama pada usia muda, membuat infeksi virus ini lebih memungkinkan terjadi.
Baca juga: 7 Cara Cegah Kanker Sebelum Terlambat
Selain itu, wanita yang memiliki banyak pasangan seks atau memiliki pasangan yang punya banyak mitra seks, juga berisiko lebih besar terjangkit HPV.
Berikut ini beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seroang wanita menderita kanker serviks: