Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Prasmanan atau Nasi Boks, Mana yang Lebih Aman Cegah Penularan Virus?

Kompas.com - 12/03/2020, 16:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Virus termasuk organisme yang tidak dapat berpindah dengan sendirinya.

Ada beberapa cara penularan yang dapat membantu manfasilitasi perpindahkan suatu agen dari reservoir ke penjamu yang rentan.

Salah satunya yakni secara tidak langsung.

Penularan melalui rute tidak langsung melibatkan suatu objek perantara, baik objek mati maupun hidup yang membawa suatu agen dari sumber ke pejamu yang rentan.

Baca juga: Dokter: Kasa Steril Bisa Jadi Alternatif Cegah Virus Corona Saat Masker Langka

Sementara, makanan atau peralatan makan termasuk objek mati yang dapat menjadi penyaluran virus, termasuk virus corona.

Oleh sebab itu, jika ada pertanyaan mengenai lebih baik mana antara makan prasmanan atau nasi boks di tempat umum untuk mencegah penularan virus, jawabannya adalah yang paling kecil risiko penularannya.

Alasan lebih baik nasi boks

Dokter RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dr. Dien Kalbu Ady, berpendapat makan nasi boks cenderung lebih aman dibanding makan secara prasmanan.

Hal itu dikarenakan makan nasi boks masih mungkin dilakukan secara terpisah, misalnya di rumah masing-masing tanpa membuat kerumunan dengan orang lain yang belum diketahui kesehatannya.

Selain itu, makan nasi boks dapat menghindarkan risiko penularan virus lewat permukaan alat makan yang mungkin terkontaminasi setelah digunakan secara bergantian.

Terlebih lagi, di tempat umum, virus juga bisa menempel di permukaan meja, kursi, atau objek lainnya.

"Lebih baik makan atau disediakan nasi boks daripada prasmanan," jelas dr. Dien saat diwawancara Kompas.com, Kamis (12/3/2020).

Dien tak menampik jika nasi boks juga tak sepenuhnya bisa terbebas dari potensi terkontaminasi virus.

Baca juga: Dokter: Ibu dengan Gejala Infeksi Virus Corona Tetap Boleh Menyusui

Hal itu dikarenakan, saat proses pembuatan maupun pembagian, nasi boks bisa juga dipegang oleh seseorang yang telah terinfeksi.

Tapi, menurut dia, risiko penyebaran virus melalui nasi boks itu masih tergolong lebih kecil dibanding makan secara prasmanan.

Tidak panik, tapi tetap waspada

Sementara itu, saat ditanya soal kemampuan Covid-19 tak bisa hidup di suhu udara tertentu atau di bawah sinar matahari, dr. Dien mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dia ketahui, hingga kini belum ada penelitian mengenai hal tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau