KOMPAS.com - Virus dan bakteri merupakan mikroba yang kerap menimbulkan berbagai penyakit.
Keduanya juga sama-sama bisa menyebabkan infeksi yang berujung pada komplikasi serius pada tubuh manusia dan bersifat menular.
Virus dan bakteri juga bisa hidup di dalam atau di permukaan tubuh manusia. Mikroorganisme berukuran kecil ini juga memiliki berbagai bentuk dan struktur.
Baca juga: Gejala Terlihat Sama, Apa Beda Influenza dan Infeksi Virus Corona?
Meski terlihat mirip, virus dan bakteri memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Berikut perbedaan virus dan bakteri dilansir dari laman Insider:
Bakteri adalah organisme bersel tunggal yang hidup di sekitar kita - termasuk di dalam usus.
Sebagian besar bakteri tidak berbahaya, dan beberapa di antaranya membantu fungsi tubuh manusia.
Sementara itu, virus bersifat parasit atau membutuhkan inang hidup untuk bertahan hidup.
Virus menginfeksi sel-sel makhluk hidup, termasuk manusia, dan dapat menyebabkan penyakit seperti flu biasa atau AIDS.
Bakteri termasuk bagian dari organisme hidup karena bereproduksi dengan membelah atau menggandakan tubuhnya.
Hanya satu persen bakteri yang bisa menyebabkan penyakit. Bakteri penyebab penyakit antara lain:
Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas.
Klebsiella pneumonia dan Streptococcus Pneumoniae yang dapat menyebabkan pneumonia.
E. coli dan Salmonella yang ditemukan dalam daging yang kurang matang dan dapat menyebabkan keracunan makanan.
Sementara itu, virus tidak termasuk organisme hidup karena membutuhkan sel inang untuk bereproduksi.
Virus menyerang sel-sel sehat untuk bereproduksi dan menyebar luas hingga ke seluruh tubuh.
Sementara itu, infeksi bakteri hanya terbatas pada satu area tubuh dan tidak mudah menyebar seperti infeksi virus.
Untuk menghentikan infeksi bakteri, ktia bisa menggunakan antibiotik. Antibiotik bekerja dengan menganggu salah satu fungsi vital sek bakteri.
Namun, kita harus berhati-hati dalam menggunakan antibiotik karena bakteri bisa resisten terhadap obat trsebut.
Sementara itu, virus tidak dapat diobati dengan antibitoik. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus hanya bisa diobati dengan menggunakan obat antivirus.
Obat-obatan tersebut dirancang untuk melawan virus tertentu dengan mengganggu kemampuannya untuk regenerasi atau menyerang sel-sel sehat.
Baik infeksi virus atau bakteri bisa dicegah dengan menggunakan vaksin. Tapi, tidak semua penyakit yang disebabkan oleh memiliki vaksin, misalnya virus Corona jenis baru yang sedang mewabah saat ini.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia
Virus dan bakteri sangat rentan dengan sabun dan pembersih tangan. Jadi, untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri langkah utama adalah mencuci tangan dengan rutin.
Kita bisa mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Penelitian 2018 telah membuktikan bahwa mencuci tangan yang benar mengurangi jumlah bakteri dan virus dengan cara membunuh dan menghilangkannya dari kulit.
Selain mencuci tangan, hindarilah menyentuh wajah karena bakteri dan virus bisa memasuki tubuh melalui selaput lendir di wajah.
Selain itu, kita juga harus menutup mulut saat batuk dan bersin karena tetesan cairan yang keluar saat batuk dan bersin bisa menyebarkan bakteri dan virus.
Jika kita sedang sakit, sebaiknya kita tetap berada di rumah dan menjauh dari orang lain untuk menghindari penyebaran virus dan bakteri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.