Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 5 Bahaya Kesehatan Saat Harus Kerja di Rumah karena Corona

Kompas.com - 16/03/2020, 14:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hal ini bisa terjadi karena otot maupun sendi yang tak digerakkan akan mengalami kaku.

Selain itu, kurangnya aktivitas fisik juga bisa membuat tubuh terasa lemas mengingat olahraga yang dilakukan secara tepat dapat meningkatkan energi.

4. Bosan hingga mood swing

dr. Michael mengatakan olahraga atau aktivitas fisik diketahui dapat melepaskan homon endorphine dan oksitosin yang dapat menimbulkan efek bahagia, senang atau gembira.

“Hal itu tidak didapatkan kalau kurang aktivitas fisik selama bekerja di rumah. Akhirnya, muncul kebosanan hingga mood swing,” jelas dia.

5. Susah tidur

Menurut dia, bagi sebagain orang yang tidak biasa bekerja di rumah, bisa saja akan mengalami kesulitan tidur.

Hal ini terjadi karena tubuh mereka kurang mendapatkan efek lelah yang biasanya didapat dari bekerja di luar rumah atau di kantor.

Baca juga: Beda Cara Penularan Virus Corona Secara Langsung dan Tidak Langsung

Cara mengatasi

Untuk menghindari semua risiko tersebut, dr. Michael pun menganjurkan para pekerja bisa menyisihkan waktu di sela-sela menyelesaikan pekerjaa di rumah dengan berolahraga.

Dia menyampaikan, olahraga yang mereka harus lakukan tak perlu yang berat-berat atau membutuhkan alat tertentu, tapi bisa dilakukan dengan tangan kosong dan tetap berada di ruangan.

"Jika ada speda statis, itu sangat baik digunakan bagi mereka yang harus bekerja di rumah. Jika tidak ada, seseorang hanya perlu melakukan gerakan menyerupai mengayuh sepeda untuk menjaga kebugaran, bisa sambil duduk atau tiduran," jelas dr. Michael.

Dia mengingatkan, sesuai anjuran World Health Organization (WHO), olahraga sedang bisa dilakukan secara rutin dengan total waktu 150 menit dalam seminggu.

 

"Agar tak terasa berat, kita dapat membaginya menjadi beberapa sesi, misalnya 3-4 kali seminggu. Yang terpenting, olahraga ini dilakukan secara rutin agar memberikan hasil optimal," jelas dr. Michael.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com