Jangan menggunakan krim atau salep, plester yang melekat, band-aid, kepas atau kain langsung pada tempat vaksinasi.
Selain kemeradan dan bengkak di sekitar tempat pentuntikan, pemberian vaksin BCG juga memiliki efek samping lain, di antaranya:
Vaksinasi BCG memang tidak terlepas dari efek samping.
Oleh sebab itu, perlu diketahui bahwa vaksin ini tidak dianjurkan pada seseorang yang mengalami penurunan status kekebalan tubuh dan uji tuberkulin positif.
Baca juga: Benjolan di Leher Bisa Jadi Tanda Penyakit Tuberkulosis (TB)
Melansir Buku Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan (2008) karya A. Aziz Alimul Hidayat, imunisasi BCG penting bagi anak balita dalam pencegahan TBC milier, otak, dan tulang karena masih tingginya kejadian TBC pada anak.
Balita biasanya tertular penyakit ini dari lingkungan, misalnya keluarga atau tetangga, mengingat mobilitas balita belum jauh.
Kondisi itu juga bisa jadi indikasi ada kasus tuberkulosis di sekitar balita.
Tuberkulosis pada balita ini jelas akan menimbulkan keprihatinan, karena penderita akan mengalami hambatan pertumbuhan yang tentu akan memengaruhi perkembangannya.
Imunisasi BCG merupakan tindakan yang penting untuk melindungi kesehatan bayi. Namun, penting juga untuk memerhatikan kondisi bayi atau anak sebelum melakukan vaksinasi tersebut.
Jika perlu, konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan solusi terbaik terkait proses pemberian vaksin ini.
Baca juga: Beda Gejala Tuberkulosis pada Anak-anak dan Orang Dewasa
Setidaknya ada beberapa kondisi bayi yang membuat pemberian imunisasi BCG sebaiknya ditunda.
Beberapa kondisi itu, di antaranya yakni:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.