KOMPAS.com - Kanker kolorektal atau kanker usus besar adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tidak normal di jaringan usus besar (kolon) dan usus bagian bawah sampai anus (rektum).
Setelah kanker paru-paru, kanker kolorektal menduduki peringkat kedua kanker yang banyak diidap pria di Indonesia.
Menurut Kementerian Kesehatan, penderita kanker kolorektal diperkirakan terus meningkat seiring perubahan gaya hidup masyarakat.
Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan
Berikut penjelasan mengenai gejala, deteksi dini, dan cara mencegah kanker usus besar.
Melansir Medical News Today, kanker yang menyerang bagian usus besar dan rektum ini awalnya muncul dari pertumbuhan sel tidak ganas (adenoma).
Sel tersebut semula berbentuk polip yang dapat diangkat. Namun, saat dibiarkan tidak tertangani, selnya berpotensi berkembang menjadi kanker.
Ketika polip sudah berubah ganas, biasanya muncul gejala kanker usus besar antara lain:
Baca juga: 5 Jenis Makanan untuk Mencegah Kanker Payudara
Kanker kolorektal dapat dideteksi sejak dini dengan kolonoskopi.
Anda disarankan untuk menjalani kolonoskopi setidaknya 10 tahun sekali.
Selain itu, setahun sekali Anda disarankan untuk pemeriksaan colok dubur, cek kadar CEA (pertanda tumor) dalam darah, dan tes feses.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.