Mereka yang telah berusia senja atau memiliki penyakit kronis (seperti diabetes, gangguan paru-paru, atau penyakit jantung) juga berisiko mengalami reaksi parah.
Baca juga: Virus Hanta: Cara Penyebaran, Gejala Infeksi, hingga Pencegahan
Menurut Vyas, sekitar 80 persen pasien positif Covid-19 bisa dirawat di rumah. Perawatan dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang dijual bebas, minum banyak cairan, dan beristirahat yang cukup.
Obat yang bisa diberikan untuk menangani pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan bisa didapatkan tanpa resep dokter.
Demi menghindari efek samping, sebaiknya kita tetap berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi berbagai jenis obat.
Pasien positif Covid-19 yang telah mengalami gejala parah, seperti sesak napas, harus segera mencari bantuan medis.
Bantuan medis bisa didapatkan dengan menelepon hotline khusus penanganan Covid-19 atau fasilitas medis yang telah disediakan pemerintah setempat.
Jika ingin mengunjungi fasilitas medis atau rumah sakit, jangan lupa untuk mengenakan masker.
Pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit biasanya mendapatkan pengobatan dengan cara berikut:
Jika virus terus berkembang dalam tubuh, pasien bisa mengalami sepsis. Kondisi ini disebabkan oleh respons tubuh yang memerlukan penanganan dan perawatan darurat.
Penanganan darurat bisa dilakukan dengan pemberian antibiotik, infus, dan perawatan suportif lainnya yang sesuai.
Pasien yang positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit biasanya memerlukan waktu beberapa minggu untuk sembuh dan dapat kembali ke rumah.
Baca juga: Mengenal Alat Reproduksi dan Aktivitas Seksual Pria
"Gejala Covid-19 bisa terjadi secara ringan hingga parah. Namun, tidak semua kasus infeksi memerlukan perhatian medis dengan segera," ucap Vyas.
Menurut dia, sebagian pasien yang positif Covid-19 bisa mendapatkan perawatan di rumah dengan pemberian obat-obatan tanpa resep dokter.
Namun, mereka yang masuk kategori orang berisiko, seperti orang tua dan pemilik penyakit kronis, harus segera mendapatkan perawatan rumah sakit.
Kita bisa meminimalisasi risiko infeksi dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti yang disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Menurut WHO, cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, baik dengan antiseptik berbasis alkohol maupun sabun, dengan air mengalir.
Selain itu, kita juga harus melakukan physical distancing atau menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain yang sedang batuk atau bersin.
Batuk dan bersin membuat tetesan cairan dari hidung dan mulut keluar. Tetesan cairan tersebut bisa jadi mengandung virus yang bisa menginfeksi kita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.