Reaksi tersebut bisa menjadi bukti bahwa tidur dan berbagai hormon bekerja secara sinergis dalam sistem daya tahan tubuh.
Keduanya bisa saling melengkapi dan bekerja sama dalam memperbaiki sistem daya tahan tubuh.
Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan, seseorang tidak cukup hanya mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur.
Namun, pola tidur yang teratur dan berkualitas diyakini dapat ikut mendukung peningkatan kesehatan tubuh.
Baca juga: Tidur Tanpa Bantal: Manfaat dan Mudarat bagi Kesehatan
Menjaga pola tidur, baik dari segi frekuensi maupun kualitasnya akan berpengaruh positif terhadap peningkatan daya tahan tubuh.
Seperti diketahui, melambatnya kerja tubuh saat tidur dapat memberi kesempatan kepada sel-sel penyembuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
Para peneliti telah lama mengakui pentingnya tidur untuk perbaiki sel-sel tubuh yang rusak itu.
Proses perbaikan ini didorong oleh Growth Hormone (GH). Hormon pertumbuhan ini dihasilkan pada tahap tidur.
Sementara, hormon yang merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan adalah Growth Hormone-Releasing Hormone (GHRH).
Dalam Buku Meraih Kekuatan Penyembuhan Diri yang Tak Terbatas (2011) karya dr. J.B. Suharjo B. Cahyono, Sp.PD., juga dijelaskan bahwa tidur yang efektif dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Saat tidur, zat kimia seperti interleukin 1, tumor necrosin factor (TNF), dan sel-sel pembunuh alami, yang semuanya berperan dalam sistem kekebalan tubuh, meningkat kadarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.