Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tidur yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?

Kompas.com - 01/04/2020, 20:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Meski terdengar sederhana, kurang tidur terbukti dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.

Salah satunya, yakni penurunan daya tahan tubuh atau imunitas sehingga seseorang menjadi lebih rentan terserang beragam penyakit.

Dalam buku Ayo Bangun! (2009) karya Dr. Andreas Prasadja, RPSGT, dijelaskan bahwa tidur berkaita erat dengan daya tahan tubuh atau imunitas.

Cara yang paling mudah untuk memahami hal tersebut, yakni dengan memerhatikan diri sendiri atau orang lain saat mengalami flu.

Baca juga: Berbagai Jenis Makanan yang Bantu Tingkatkan Kualitas Tidur

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Ketika virus penyebab flu menginfeksi tubuh meski tidak sampai menimbulkan gejala demam, seseorang diketahui cenderung akan merasa lemah dan tidak bertenaga.

Sementara, otak seolah-olah terus mendorong untuk tidur.

Beberapa penelitian dikatakan gagal menunjukkan secara pasti bagaimana kekurangan tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Namun, secara statistik, kekurangan tidur dijelaskan dapat menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang berada dalam kondisi kurang tidur lebih mudah terserang flu dibanding yang cukup tidur.

Hal itu berkaita dengan berbagai faktor daya tahan tubuh. Misalnya, interleukin-1 dan tumor necrosis factor (TNF) yang berperan untuk mengatasi sel kanker.

Saat tidur, kadar interleukin-1 dan TNF tersebut akan tinggi di dalam darah dan menurun drastis ketika bangun.

Begitu juga dengan natural killer cells (NKC) yang memiliki tugas untuk menghancurkan sel tumor dan virus. Pada orang yang kurang tidur, diketahui kadar NKC-nya turun jauh.

Selanjutnya, interleukin-1 juga dapat merangsang tidur masuk ke tahap tidur lebih dalam.

Sebuah penelitian membuktikan bahwa pemberian interleukin-1 pada hewan percobaan akan memberikan dorongan untuk tidur.

Baca juga: Mengapa Waktu Tidur Bisa Berbeda-beda Tergantung Usia?

Sebaliknya, ketika pemberian dihentikan, hewan tersebut akan segera bangun. Kondisi serupa juga terjadi pada pemberian TNF.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com