KOMPAS.com - Selain menganggu penampilan, varises juga menimbulkan sensasi tak nyaman di tubuh.
Varises terjadi ketika pembuluh darah membesar, melebar, dan terjadi penumpukan darah sehingga muncul garis-garis biru atau ungu di permukaan kulit.
Dalam kebanyakan kasus, varises biasannya muncul di kaki bagian bawah. Varises terjadi ketika katup vena tidak berfungsi dengan baik sehingga darah tidak mengalir secara efektif.
Menurut data Mayo Clinic, varises seringkali tidak membutuhkan perawatan khusus. Namun, jika terjadi pembengkakan, nyeri atau rasa tidak nyaman yang mengangu, kita harus segera menghubungi dokter.
Varises terjadi ketika vena tidak berfungsi dengan baik. Vena memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir mundur.
Ketika katup-katup tersebu gagal berfungsi, darah akan mengumpul di pembuluh darah dan tak bisa diteruskan menuju jantung.
Varises biasanya terjadi di area kaki karena pengaruh gravitasi membuat darah lebih sulit mengalir ke bagian atas tubuh.
Beberapa faktor juga bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami varises. Berikut faktor-faktor tersebut:
Selama kehamilan, volume darah dalam tubuh meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin.
Namun, hal ini dapat memperbesar pembuluh darah di kaki. Perubahan hormon selama kehamilan juga dapat berperan dalam mengembangkan varises.
Risiko varises meningkat dengan bertambahnya usia. Penuaan menyebabkan keausan pada katup di pembuluh darah yang membantu mengatur aliran darah.
Akibatnya, sejumlah darah mengalir kembali dan mengumpul ke pembuluh darah sehingga tak dapat mengalir ke jantung.
Darah tidak bisa mengalir lancar jika kita berada di posisi yang sama atau kurang bergerak untuk waktu yang lama.
Kelebihan berat badan menambah tekanan pada pembuluh darah yang bisa menyebabkan varises.
Jika anggota keluarga kita memiliki varises, ada kemungkinan kita juga berisiko mengalami hal yang sama.