Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2020, 11:59 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber Health,Today

KOMPAS.com - Sejak dulu, telur kerap digembar-gemborkan sebagai biang kolesterol yang berbahaya bagi tubuh.

Reputasi negatif telur ini membuat banyak orang ketar-ketir saat akan menikmati olahan telur.

Lantas, benarkah orang makan telur setiap hari tidak baik bagi kesehatan?

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

Manfaat telur

Sebelum membahas porsi ideal mengonsumsi telur, ada baiknya Anda mengetahui manfaat dan nutrisi telur.

Melansir Today, satu butir telur berukuran sedang memiliki kalori 70 kkal.

Manfaat telur yang mengandung protein dapat membantu menstabilkan gula darah dan mencukupi asam amino esensial bagi tubuh.

Kuning telur juga mengandung antioksidan yang membantu mengurangi risiko katarak pada kaum lansia, mencegah penyakit jantung, stroke, dan sejumlah kanker.

Telur juga mengandung mineral yang membantu melawan kerusakan sel akibat radikal bebas seperti vitamin B dan vitamin D.

"Ada banyak alasan untuk mengonsumsi telur. Makanan ini bermanfaat untuk otak, mata, dan antiperadangan," jelas Peter Schulman, ahli jantung dari University of Connecticut AS, seperti dilansir Health.

Menurut Schulman, mengonsumsi telur yang tinggi protein, dapat membuat seseorang tidak gampang lapar.

"Jika Anda sedang diet, sarapan dengan makanan yang tinggi protein. Kalau makanan tinggi karbohidrat, Anda jadi mudah merasa lapar," kata dia.

Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?

Kolesterol telur

Kendati punya segudang nutrisi, telur termasuk makanan yang tinggi kolesterol dibandingkan makanan lain. Kadar kolesterol satu butir telur mencapai 180 miligram.

Namun, Schulman mengatakan, yang bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh kita adalah lemak jenuh dalam makanan, bukan semata kolesterol dari makanan.

"Ketika kita makan kolesterol, zat tersebut dipecah dalam usus. Tidak diserap sepenuhnya menjadi molekul kolesterol," jelas dia.

Sementara lemak jenuh, saat masuk ke tubuh akan dipecah menjadi asam lemak yang menempel dalam tubuh. Itulah biang melonjaknya kadar kolesterol dalam tubuh.

Studi memang menunjukkan makan asupan tinggi kolesterol dapat meningkatkan kadar kolesterol seseorang.

Tapi, menurut Schulman, orang juga perlu mempertimbangkan rasio kolesterol baik (HDL) dan kolesterol buruk (LDL) dalam telur.

Dari penelitian, telur dapat meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah.

Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk

Porsi ideal telur

Telur mengandung kolesterol 180 miligram. Demi kesehatan, batasi asupan kolesterol makanan maksimal 300 miligram setiap hari.

Sedangkan bagi penderita penyakit jantung, diabetes tipe 2, atau penderita kolesterol tinggi, batasan asupan kolesterol harian sebesar 200 miligram setiap hari.

American Heart Association merekomendasikan Anda boleh makan satu butir telur setiap hari atau tujuh telur per minggu.

Pertimbangkan juga cara memasak telur yang sehat agar kolesterol tetap terjaga, misalkan pilih telur rebus ketimbang telur ceplok.

Imbangi juga sajian telur dengan tambahan sayuran agar lebih sehat.

Selain itu, perhatikan sajian menu lain yang dibuat dengan telur. Misalkan gorengan, roti, salad, bakso, dll.

Jika Anda memiliki penyakit jantung, kolesterol tinggi, atau diabetes tipe 2, kurangi asupan makanan hewani tinggi lemak jenuh saat sudah mengonsumsi telur.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com