Sayur dengan kadar purin tinggi seperti bayam, asparagus, atau kangkung sebaiknya dikonsumsi tak lebih dari 100 gram per hari.
Sedangkan tahu, tempe, dan oncom boleh dikonsumsi maksimal 50 gram per hari.
Baca juga: 7 Cara Mengontrol Hipertensi, Selain dengan Obat
Penderita asam urat disarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Konsumsi karbohidrat lebih dari 100 gram per hari. Pilihannya bisa nasi beras meras, ubi, singkong, dan roti gandum.
Hindari makanan yang mengandung karbohidrat sederhana sejenis fruktosa seperti permen, gulali, dan sirup.
Penderita asam urat perlu mengetahui dengan pasti jumlah kebutuhan asupan energi atau kalori yang dikonsumsi sehari-hari.
Jumlah tersebut biasanya disesuaikan dengan usia, tinggi badan, berat badan, dan jenis aktivitas sehari-hari.
Pasokan asupan yang terlalu banyak kalori bisa menumpuk dalam tubuh dan memengaruhi kondisi kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: 5 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
Atur porsi lemak agar porsinya hanya 10-15 persen dari total kebutuhan kalori atau energi.
Makanan yang tinggi lemak seperti jeroan, makanan laut, masakan bersantan, gorengan, dan mentega sebaiknya dihindari.
Makanan tinggi lemak dapat menghambat ekskresi (pengeluaran) asam urat melalui urine.
Penderita asam urat disarankan untuk banyak mengonsumsi cairan.
Anda sebaiknya minum air putih 2,5 liter atau 10 gelas per hari. Cairan juga bisa didapatkan dari buah-buahan yang mengandung banyak air.
Selain itu, hindari konsumsi minuman beralkohol. Alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma yang dapat menghambat pengeluaran asam urat dari dalam tubuh.
Kombinasi antara mengonsumsi obat dari dokter dan menjaga perilaku hidup sehat dapat menurunkan kadar asam urat.
Dengan kombinasi tersebut, diharapkan asam urat tidak kambuh lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.