KOMPAS.com – Gula adalah “bahan bakar” yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan energi,
Di dalam sel, gula akan diolah menjadi energi atau tenaga untuk kebutuhan mendadak..
Selain itu, sebagian gula akan disimpan agar dapat dipakai pada suatu waktu jika dibutuhkan.
Jadi, tubuh manusia bergantung pada makanan untuk memenuhi kebutuhan energi yang bisa dipergunakan untuk segala aktivitas, mulai dari memompa darah ke seluruh tubuh, berbicara, termasuk berpikir.
Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Virus Corona, Begini Baiknya...
Sementara, pada penderita diabetes, ditemukan adanya masalah dengan insulin, yakni hormon alami yang diproduksi oleh pankreas untuk mengubah glukosa menjadi energi dan membantu tubuh menyimpan energi tersebut.
Masalah insulin yang muncul bisa jadi berupa:
Dalam Buku Diabetes? Siapa Takut (2009) karya Dr. Sri. Hartini KS Kariadi, dijelaskan bahwa gula darah yang tinggi merupakan ciri khas diabetes.
Pada diabetes, karena insulin bermasalah, pemasukan gula ke dalam sel-sel tubuh kurang sehingga energi yag dibentuk pun kurang.
Inilah sebabnya orang yang merasa kurang tenaga bisa jadi mengalami diabetes.
Sementara, otak akan “berpikir” bahwa kurang energi itu disebabkan karena kurang makan, maka tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan menimbulkan rasa lapar.
Alhasil, timbullah perasaan selalu ingin makan, lalu makan terus, banyak, dan yang enak-enak.
Kondisi ini juga yang kemudian menyebabkan seorang penderita diabetes ingin ngemil terus.
Baca juga: 4 Tanda Awal Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai
Namun, bagi penderita diabetes, sering makan ini biasanya tidak diikuti dengan badan gemuk, tapi malah menjadi kurus.
Mengapa demikian?
Hal ini menyangkut pertanyaan, “Kurang insulin membuat kurang energi, lalu bagaimana tubuh mengatasinya?”.