Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insomnia: Gejala, Penyebab, Dampak dan Cara Mengobati

Kompas.com - 08/04/2020, 18:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

4. Efek samping pengobatan

Pengobatan untuk suatu penyakit juga terkadang dapat menjadi penyebab insomnia.

5. Pola makan yang buruk

Mengonsumsi makanan berserat sesaat sebelum pergi tidur bisa menyulitkan tidur nyenyak.

Baca juga: Dokter: Rokok Elektrik Bisa Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok Tembakau

6. Pengaruh kafein, nikotin, dan alkohol

Kafein dan nikotin adalah zat stimulan. Sementara, alkohol dapat mengacaukan pola tidur.

7. Kurang olahraga

Kurang olahraga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang signifikan.

Insomnia kronis lebih kompleks lagi dan seringkali diakibatkan faktor gabungan, termasuk yang mendasari fisik atau penyakit mental.

Bagaimanapun, insomnia kronis bisa juga karena faktor perilaku, termasuk penyalahgunaan kafein, alkohol, atau obat-obatan terlarang.

Gejala insomnia

Pasien insomnia pada umumnya dimulai dengan munsulnya gejala-gejala, sebagai berikut:

  • Kesulitan jatuh tertidur atau sulit tidur nyenyak. Keadaan ini bisa berlangsung sepanjang malam dan dalam tempo berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan lebih
  • Merasa lelah saat bangun tidur dan tidak merasakan kesegaran. Seseorang yang mengalami insomnia seringkali merasa tidak pernah tidur sama sekali
  • Sakit kepala di pagi hari. Ini sering disebur “efek mabuk”, padahal orang tersebut tidak baru minum-minuman berakohol pada malam harinya
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Mudah marah
  • Mata memerah
  • Mengantuk di siang hari

Baca juga: Benarkah Rokok Elektrik Tak Berbahaya bagi Perokok Pasif?

Dampak insomnia

Insomnia bisa memberi sedikit atau banyak dampak pada kualitas hidup, produktivitas, hingga keselamatan seseorang.

Pada kondisi yang parah, dampak insomnia bisa meliputi:

  • Lebih mudah menderita depresi
  • Kurang tidur dapat memberi kontribusi pada timbulnya suatu penyakit, termasuk penyakit jantung
  • Damak mengantuk atau ketiduran di siang hari dapat mengancam keselamatan kerja, termasuk mengemudi kendaraan
  • Kehilangan banyak waktu pekerjaan
  • Tidur malam yang buruk dapat menurunkan kemampuan dalam memenuhi tugas harian serta kurang menikmati aktivitas hidup

Cara mengobati insomnia

Penyembuhan insomnia bisa berbeda-beda caranya. Hal ini tergantung pada seberapa serius gejala yang dialami.

Insomnia ringan atay seberntar-sebentar, kiranya tidak memerlukan pengobatan berarti karena peristiwanya akan berlalu kurang dari sehari.

Seseorang dengan masalah tersebut mungkin hanya perlu mengubah jadwal tidur atau bangun sehingga kembali ke keadaan normal.

Baca juga: Bagaimana Aktivitas Seks yang Bisa Meningkatkan Daya Tahan Tubuh?

Usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomnia ringan, di antaranya:

  • Menjalani ritual tidur yang sehat, yakni melakukan aktivitas yang bisa membawa kondisi rileks pada tubuh
  • Melakukan hubungan seks sebelum tidur
  • Teknik relaksasai
  • Berjemur di pagi hari untuk menyetel ulang jam biologis tubuh

Sedangkan imsomnia kronis bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan. Untuk memperoleh obat yang tepat, termasuk cara penanganan lainnya, Anda sebaiknya berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com