Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Jenis Vaksin yang Diperlukan oleh Anak-anak

Kompas.com - 11/04/2020, 06:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pemberian vaksin atau imunisasi di masa kanak-kanak sangat penting untuk membentuk sistem kekebalan tubuh.

Saat baru dilahirkan, bayi memang mendapatkan antibodi dari sang ibu. Antibodi tersebut terus meningkat seiring dengan pemberian ASI.

Namun, antibodi tersebut hanya memberi perlindungan sementara sehingga anak-anak masih memerlukan imunisasi atau vaksin.

Pemberian vaksin akan merangsang sistem kekebalan tubuh agar bereaksi seolah-olah ada infeki nyata.

Baca juga: Tak Hanya Orang Dewasa, Anak-anak Juga Bisa Alami Meningitis

Hal ini akan memebuat sistem imunitas siap untuk melawan berbagai infeksi atau penyakit yang nantinya masuk ke dalam tubuh sang anak.

Melansir laman stanfordchildrens, pemberian vaksin di masa kanak-kanak setidaknya teridiri dari 14 jenis vaksin yang berbeda.

Meski vaksin bisa memberi efek samping tertentu, namun manfaat vaksin lebih besar daripada dampak negatifnya.

Pemberian vaksin pada anak biasanya dilakukan hingga anak berusia enam tahun. Di setiap tahap usia, vaksin yang diberikan bisa lebih dari satu jenis.

Oleh karena itu, orangtua harus menyimpan catatan mengenai pemberian vaksin untuk anak-anak mereka.

Jenis vaksin untuk anak

Melansir laman Kids Health, ada beberapa jenis vaksin yang dibutuhkan oleh anak. Berdasarkan kandungan yang terdapat di dalamnya, berikut jenis vaksin tersebut:

1. Vaksin hidup

Jenis vaksin ini terbuat dari virus hidup yang dilemahkan dan digunakan dalam beberapa vaksin seperti vaksin campak, gondong, dan rubela.

2. Vaksin mati atau tidak aktif

Vaksin ini terbuat dari virus atau bakteri hidup yang terbunuh atau tidak aktif dan digunakan dalam beberapa vaksin, seperti IPV.

3. Vaksin toksoid

Vaksin ini mengandung racun yang tidak aktif yang diproduksi oleh bakteri. Misalnya, vaksin difteri dan tetanus adalah vaksin toksoid.

Baca juga: Riset Buktikan Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Jantung

4. Vaksin konjugasi

Vaksin ini mengandung bagian dari bakteri yang dikombinasikan dengan protein, misalnya Hib.

Anak-anak sebaiknya mendapatkan semua jenis vaksin tersebut agar antibodi dalam tubuhnya terbentuk dengan sempurna.

Berdasarkan fungsinya, vaksin yang direkomendasikan untuk anak-anak antara lain:

  • vaksin Cacar Air (varisela)
  • vaksin Difteri, tetanus, dan pertusis (DTaP)
  • vaksin hepatitis A (HepA)
  • vaksin hepatitis B (HepB)
  • vaksin Hib
  • vaksin Human Papillomavirus (HPV)
  • vaksin flu
  • vaksin campak, gondong, dan rubela (MMR)
  • vaksin meningokokus
  • vaksin pneumokokus (PCV)
  • vaksin polio (IPV)
  • vaksin rotavirus.

Efek samping vaksin

Efek samping yang biasa terjadi setelah pemberian vaksin antara lain terbentuknya pembengkakan di area suntikan, timbul rasa yeri dan demam.

Meski demikian, manfaat vaksin lebih besar daripada efek sampingnya. Vaksin merupakan cara paling efektif dan aman untuk mencegah berbagai penyakit pada anak daripada obat-obatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com