KOMPAS.com – Apakah Anda termasuk orang yang sering melewatkan kesempatan untuk sarapan karena berbagai sebab atau alasan?
Jika iya, Anda lebih baik berpikir ulang jika berniat akan melakukan hal itu lagi.
Bagaimana tidak, sarapan merupakan makanan yang penting untuk dikonsumsi karena berkntribus pada pemenuhan kebutuhan energi dan asupan gizi.
Memang tidak banyak literatur yang bisa menjelaskan mekanisme peningkatan fungsi kognitif setelah mengonsumsi sarapan pada orang dewasa, tidak seperti pada anak-anak dan remaja.
Glukosa adalah satu-satunya bahan bakar yang dapat digunakan oleh otak, yang sangat penting terhadap fungsi kognitif.
Baca juga: 8 Manfaat Sarapan, Pasok Energi hingga Tingkatkan Daya Ingat
Dr. dr. Yuda Turana, Sp. S, dalam bukunya berjudul Stop Pikun di Usia Muda! (2004), menjelaskan dalam sebuah penelitian pada orang dewasa, kadar gluskosa darah menunjukkan hubungan degan memori dan kinerja seseorang.
Sementara, pada anak-anak, mengonsumsi sarapan berhubungan dengan pembelajaran dan prestasi sekolah yang lebih baik.
Penelitian menunjukkan bahwa melewatkan sarapan dapat menimbulkan masalah berikut:
Dalam penelitian yang diterbitkan Jurnal Physiology & Behavior (2005), Mahoney CR dkk., mencari hubungan antara sarapan dan kognitif pada anak sekolah dasar selama tiga minggu.
Penelitian dilakukan dengan membandingkan efek dari kebiasaan sarapan pada anak-anak di Amerika Serika (AS), yaitu antara yang mengonsumsi arapan dengan yang tidak.
Baca juga: Mana Lebih Baik, Sarapan Setelah atau Sebelum Olahraga?
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan