KOMPAS.com - Rajin mencuci tangan adalah cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk Covid-19.
Pasalnya, bakteri dan virus penyebab penyakit menular sangat mudah menular lewat tangan.
Itu sebabnya, kita disarankan untuk mencuci tangan sesering mungkin. Menurut para ahli, mencuci tangan minimal 20 detik adalah cara paling tepat untuk menghilangkan bakteri dan virus.
Mencuci tangan secara terburu-buru masih dapat menyebabkan kontaminasi silang dan meningkatkan risiko penularan.
Mengetahui cara dan kapan saatnya kita mencuci tangan tentu akan menjaga kita dan orang-orang disekitar dari penularan penyakit.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Tingkatkan Risiko Tidur Inersia, Begini Baiknya
Riset juga membuktikan, pekerja yang rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri 20 persen lebih kecil risikonya untuk jatuh sakit.
Oleh karena itu, kita harus benar-benar mempraktikan rutinitas ini sebaik mungkin.
Berbagai aktivitas yang kita lakukan tidak luput dari ancaman virus dan bakteri penyebab penyakit.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kita harus rutin mencuci tangan terutama dalam situasi berikut:
Agar benar-benar terlindungi dari bakteri dan virus penyebab penyakit, kita juga disarankan untuk mencuci tangan dan mengganti pakaian setelah melakukan perjalanan.
Menurut CDC, meja kerja di kantor rata-rata mengandung lebih banyak kuman daripada dudukan toilet kamar mandi.
Oleh karena itu, kita harus membersihkan diri usai bekerja untuk melindungi diri dan keluarga dari berbagai penyakit.
Agar benar-benar terlindung dari virus dan bakteri, berikut tahapan yang tepat dalam mencuci tangan:
Baca juga: Cuci Tangan Pakai Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?
Banyak orang berpikir menggunakan air hangat untuk mencuci tangan lebih efektik dalam membunuh kuman dan bakteri,
Namun, para ahli justru mengatakan tidak ada perbedaan signifikan dalam penggunaan air hangat dan air dingin.
Justru, menggunakan air yang terlalu panas dapat membuat kulit tangan melepuh. Jadi, mencuci tangan dengan air keran pun efektif untuk membunuh bakteri dan virus.
Menggunakan sabun dengan kandungan antibakteri juga tidak membunuh lebih banyak bakteri dan virus.
Faktanya, sabun yang mengandunh bahan antibakteri justru membuat bakteri tumbuh lebih kuat.
Sebaiknya, kita menggunakan sabun cair atau sabun batang biasa untuk mencuci tangan.
Namun, pilih sabun dengan kandungan pelembab untuk mencegah kulit tangan kering.
Jika kita tidak dapat menemukan sabun dan air, kita bisa mencuci tangan dengan menggunakan handsanitizer yang mengandung alkohol 60 persen.
Namun, handsanitizer tidak efektif menghilangkan kotoran dan minyak ditangan seperti air dan sabun.
Handsanitizer juga tidak membunh bakteri dengan efektif dibandingkan mencuci tangan dengan sabun dan air.
Usai mengganti popok, merawat orang sakit atau menggunakan kamar mandi, sebaiknya kita tetap mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.