KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan berbasis kedelai seperti tahu disebut bisa mengurangi risiko penyakit jantung koroner.
Melansir Medical News Today (1/4/2020), studi yang diterbitkan di jurnal Circulation mengungkap manfaat senyawa isoflavon yang terkandung dalam protein nabati seperti tahu.
Riset yang dikerjakan tim peneliti dari Harvard University ini dikerjakan dalam tiga tahap.
Ahli mengamati catatan kesehatan dari 168.474 wanita dan 42.226 pria partisipan selama 20 tahun.
Baca juga: 5 Cara Memasak Telur agar Lebih Sehat
Di awal studi, partisipan tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner maupun kanker.
Setelah 20 tahun, ahli dapat menyimpulkan partisipan yang rutin mengonsumsi isoflavon risiko penyakit jantung koronernya menurun. Dengan kata lain, jantung mereka lebih sehat.
Studi tersebut juga mengungkap, manfaat makan tahu sangat nyata untuk mencegah penyakit jantung bagi wanita.
"Terlepas dari manfaat produk kedelai terutama tahu, pemenuhan gizi lengkap dan seimbang tetap diutamakan," jelas Dr. Qi Sun, perwakilan peneliti dari Harvard University.
Menurut Dr. Sun, untuk mendapatkan manfaat tahu atau produk olahan kedelai lain secara maksimal, seseorang tetap wajib mempertimbangkan pola makan.
"Makan tahu yang tinggi isoflavon tidak ada artinya bila tetap mengonsumsi daging merah, minuman manis, dan karbohidrat olahan berlebihan," ujar dia.
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Produk kedelai memang terbukti baik untuk kesehatan. Termasuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner.
Namun, tidak bahan makanan berbasis kedelai bisa berdampak positif untuk kesehatan.
Penulis buku What Doctors Eat, Dr. Taz Bhatia, MD, merekomendasikan produk olahan kedelai yang tidak mengandung pengawet, minim tambahan gula dan garam.
Bhatia menyebutkan beberapa jenis produk kedelai terbaik untuk kesehatan antara lain tempe, tahu, miso, dan kacang edamame.
Bahan makanan tersebut minim proses pengolahan, mengandung kedelai utuh yang kaya nutrisi, minim lemak, garam, gula, dan pengawet.