KOMPAS.com - Hasil penelitian membuktikan, makan telur satu butir setiap hari tidak berpotensi meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Melansir NHS, ilmuwan dari Harvard TH Chan School of Public Health di AS meriset 215.618 orang di AS sejak 1980 sampai 2012.
Para ahli meriset dengan menyelisik hubungan antara kebiasaan makan telur setiap hari dengan penyakit pembuluh darah (jantung dan stroke).
Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan
Dalam penelitian tersebut, mereka juga mempertimbangkan faktor lain yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, seperti:
Dengan mempertimbangkan aspek tersebut, pakar lalu membandingkan risiko serangan jantung dan stroke pada orang yang paling jarang makan telur dan orang yang makan satu butir telur setiap hari.
Baca juga: 5 Cara Memasak Telur agar Lebih Sehat
Setelah lebih dari 20 tahun, pakar lantas mengamati kasus jantung dan stroke pada obyek penelitiannya.
Hasilnya, terdapat 6,8 persen kasus serangan jantung, stroke, atau meninggal karena penyakit jantung dan stroke.
Namun, para ahli menyimpulkan faktor risiko yang berperan pada penyebab penyakit stroke dan jantung yang dialami obyek penelitian.
Sementara itu, kebiasaan makan satu butir telur setiap hari tidak memengaruhi risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?
Berdasarkan penelitian, risiko terkena penyakit jantung dan stroke bagi orang yang makan satu butir telur setiap hari sama dengan orang yang makan satu butir setiap bulan.
Dari penelitian tersebut, ahli berani menyimpulkan bahwa konsumsi satu butir telur setiap hari tidak memengaruhi kesehatan pembuluh darah.
Kendati makan satu butir telur setiap hari aman dari penyakit jantung dan stroke, tetapi setiap orang perlu menjaga gaya hidup sehat.
Seperti diketahui, telur mengandung kolesterol. Menurut American Heart Association (AMA), satu butir telur mengandung 186 miligram kolesterol.
Jumlah tersebut memenuhi lebih dari setengah kebutuhan kolesterol harian seseorang.
Untuk mendapatkan manfaat telur, sebaiknya Anda mengurangi risiko kolesterol dengan memasaknya minim tambahan garam.
Baca juga: Apa itu Lemak Baik dan Lemak Jahat?
Selain itu, untuk menghindari penumpukan lemak, sebaiknya masak telur tanpa digoreng. Anda bisa memilih telur rebus. Kalori telur rebus lebih rendah ketimbang telur goreng.
Menggoreng telur dengan minyak juga dapat meningkatkan kadar lemak sebesar 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.