Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Bisa Bertahan di Permukaan Baju, Begini Baiknya...

Kompas.com - 19/04/2020, 08:08 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Menjaga kebersihan adalah kunci penting untuk mencegah penularan Covid-19.

Selain rutin mencuci tangan, kita juga harus memperhatikan kebersihan barang-barang di sekitar kita, termasuk baju yang kita gunakan.

Pasalnya, virus corona jenis baru ini bisa bertahan di permukaan baju yang kita gunakan dan menyebabkan kontaminasi silang.

Lalu, seberapa sering kita harus mencuci pakaian di tengah situasi pandemi seperti saat ini?

Melansir Cleveland, ahli dermatologi Alok Vij mengatakan seberapa sering kita harus mencuci pakaian tergantung pada seberapa banyak aktivitas di luar rumah yang kita lakukan.

"Ketika Anda melakukan aktivitas di luar rumah, kita harus mengambil tindakan pencegahan dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak membawa virus tersebut ke rumah," ucap dia.

Jadi, usai beraktivitas di luar rumah kita harus segera mengganti pakaian.

Baca juga: Pakai Sarung Tangan untuk Cegah Covid-19, Begini Baiknya...

Banyak orang yang harus beraktivitas di luar rumah di situasi pandemi saat ini, baik karena tuntutan pekerjaan atau berbelanja kebutuhan pokok.

Untuk mencegah penularan, Vij merekomendasikan agar kita tetap menjaga kebersihan ketika akan berangkat beraktivitas hingga tiba di rumah untuk mencegah penyebaran virus.

Kita juga harus membawa hand sanitizer saat beraktivitas agar mudah membersihkan tangan ketika berada di tempat umum.

"Saat kembali ke rumah, pastikan untuk melepas lapisan pakaian luar yang kita gunakan, terutama jika kita berada di dekat seseorang yang bersin dan batuk. Namun, Anda tak harus segera mencucinya," ucapnya.

Riset menunjukan, virus corona dapat hidup selama 10 hingga 12 jam di permukaan logam. Untuk permukaan benda yang memiliki pori-pori seperti kertas dan kain, virus tersebut tidak bertahan dalam waktu yang lebih singkat.

Namun, kita tetap harus brhati-hati dan tidak boleh meletakan pakaian kotor sembarangan atau memakainya saat berada di tempat tidur.

"Untuk meminimalisir risiko infeksi, kita harus segera melepas pakaian yang telah dipakai untuk beraktivitas dan menyimpannya dalam kerangjang cucian atau di bak mesin cuci," ucap Vij.

Lalu, bagaimana dengan pakaian yang kita kenakan saat beraktivitas di rumah?

Jika kita hanya beraktivitas di dalam rumah, perhatikan bahan pakaian yang kita gunakan. Misalnya, pakaian berbahan spandex bisa menjadi sangat kotor setelah kita gunakan untuk melakukan pekerjaan rumah atau brolahraga.

Bahan pakaian yang ketat juga harus kita cuci sesering mungkin karena pakaian tersebut banyak mengandung sel-sel kulit mati dan minyak setelah kita gunakan.

Kulit mati dan minyak yang menumpuk tersebut membuat aroma pakaian menjadi tak sedap dan bisa menyebabkan banyak masalah pada kulit, seperti jerawat.

Jadi, pakaian ketat harus segera kita cuci setelah satu kali pemakaian. Untuk pakaian berbahan jeans, kita bisa memakainya lebih sering selama tidak terlihat kotor.

Baca juga: Bisakah Covid-19 Menular Lewat Jenazah?

Cara mencuci pakaian

Ketika akan mencuci pakaian, kita cukup mencucinya dengan menggunakan air hangat dan deterjen.

"Mencuci pakaian dengan air dan deterjen sangat efektif untuk membunuh virus corona dan mengeluarkan virus-virus tersebut dari pakaian," ucap Vij.

Setelah mencuci pakaian, kita harus segera mengeringkannya. Jika kita menggunakan bantuan mesin untuk mengerinkan pakaian, kita tidak perlu mengeringkannys dengan pengaturan panas tertinggi.

Deterjen yang kita gunakan untuk mencuci pakaian sudah cukup membantu kita untuk menghilangkan kuman dan virus yang menyebabkan berbagai penyakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau